REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Berita gembira datang dari Kampung Baru, Kutawaringin, Kecamatan Mande, Cianjur Jawa Barat. Lahan wakaf seluas 1 hektar berhasil meraih kesuksesan panen jagung yang menggembirakan (hampir 2 ton) memberikan tambahan amunisi gizi bagi santri binaan BMH dan penguatan program ekonomi berdaya Ibu Hebat binaan BMH.
Petani muda bernama Iman, pengelola lahan tersebut, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil olahan jagung selama tiga bulan terakhir.
"Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan dukungan, kita dapat memanfaatkan lahan wakaf secara maksimal," ungkapnya penuh semangat.
Kadep Implementator BMH Pusat, Syamsuddin, menjelaskan bahwa keberhasilan panen ini merupakan langkah awal untuk menjadikan lahan wakaf lebih produktif.
"Kami berharap, melalui keberhasilan ini, lahan wakaf dapat terus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meskipun untuk sekarang masih mampu menjangkau kebutuhan pangan santri," ujar Syamsuddin di lokasi (31/1/24).
Dalam rencana pengembangan ke depan, lahan ini juga akan ditanami pepaya, menandakan diversifikasi hasil pertanian yang lebih luas.
"Dengan cara ini, kami dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal," tambahnya.
Selain membawa manfaat ekonomi, hasil panen jagung ini juga memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh.
Jagung mengandung serat, vitamin, dan mineral penting seperti vitamin B, magnesium, dan fosfor.
"Konsumsi jagung secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mendukung fungsi otak, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh," sambung Syamsuddin.
Lebih lanjut BMH berencana mendistribusikan hasil panen berkah ini kepada santri dan para ibu hebat (single parent) yang gigih berjuang mandiri secara ekonomi untuk kehidupan keluarga mereka.
"Langkah ini diharapkan dapat memberikan dukungan nyata kepada mereka yang membutuhkan," tutup Syamsuddin.