REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Suparman Hi Lawu, SSos, MSi, Dosen Program Studi Digital Enrepreneur dan Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Cyber University
Istilah 'Generasi Emas 2045' merujuk pada generasi masa depan yang diprediksi akan menjadi pendorong utama perubahan dalam berbagai aspek kehidupan pada tahun 2045. Istilah ini menggambarkan gambaran optimis tentang masa depan di mana generasi yang lahir pada periode tertentu, kemungkinan besar saat ini masih menjadi anak-anak atau remaja, akan menjadi pemimpin dan penggerak utama dalam mencapai prestasi luar biasa dan kemajuan yang signifikan pada 2045.
Dalam konteks 'Generasi Emas 2045' ini, menyoroti harapan akan potensi yang besar dari generasi tersebut dalam membawa perubahan positif dan pencapaian gemilang di masa depan karena tepat pada tahun 2045 Republik Indonesia mencapai 100 tahun kemerdekaannya.
Prediksi tentang 'Generasi Emas 2045' sering kali didasarkan pada asumsi bahwa dengan perkembangan teknologi, pendidikan yang lebih baik, dan kesadaran yang meningkat tentang isu-isu global, generasi tersebut akan memiliki sumber daya dan kesempatan yang lebih besar untuk mencapai prestasi yang luar biasa dalam berbagai bidang, mulai dari ideologi, politik, ekonomi, teknologi, pendidikan, pertahanan dan keamanan hingga lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Bagaimana kesiapan mahasiswa Indonesia mewujudkan Indonesia Emas 2045?
Mahasiswa merupakan generasi intelektual muda yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang digadang-gadang sebagai 'agent of change' (agen perubahan), noblesse oblige, atau generasi penerus bangsa. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang mendapatkan pendidikan berdasarkan UU No.12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi adalah berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, berbudaya untuk kepentingan bangsa. Sehingga peran mahasiswa sendiri sudah tidak dapat diragukan lagi dalam mengawal perkembangan bangsa, mulai dari politik, teknologi, ekonomi, pendidikan, bahkan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa peristiwa besar yang terjadi di lingkup regional bahkan global, terjadi karena campur tangan dari para mahasiswa yang menginginkan Negara Indonesia menjadi Negara maju. Oleh karena itu, para mahasiswa seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dalam bidang keilmuannya dan pengarahan supaya tidak hanya menjadi pencari kerja (Job seeker) namun juga dapat menjadi seorang pencipta lapangan pekerjaan (Job creator). Terlebih lagi para intelektual muda tersebutlah yang menjadi harapan bangsa dalam membawa Indonesia menuju peradaban emas pada 2045.
Generasi emas sebagai generasi masa depan yang perlu mendapat perhatian serius dalam era globalisasi saat ini karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam menyukseskan pembangunan nasional. Mutu generasi emas akan menjadi modal dasar bagi daya saing bangsa, terutama di era masyarakat berpengetahuan.
Generasi Emas 2045 merujuk pada generasi masa depan yang diprediksi akan menjadi pendorong utama perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk mahasiswa saat ini, menghadapi Generasi Emas 2045 menawarkan berbagai peluang dan tantangan yang unik, seperti penguasaan akses terhadap teknologi modern, pendidikan berbasis keterampilan, kewirausahaan dan inovasi, tantangan global, koneksi global, kesempatan karier multidimensi, kesadaran sosial dan lingkungan, serta kondisi politik dan geopolitik.
Mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan, semangat kewirausahaan, kesadaran global, dan komitmen pada tanggung jawab sosial, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif dalam Generasi Emas 2045.
Peran mahasiswa dalam setiap momentum sangatlah penting. Hadirnya generasi emas 2045 merupakan sebuah momentum yang tepat bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang ingin bersama-sama mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. Inilah sesungguhnya kewajiban kita semuanya. Sebab, hidup bersama tanpa persatuan dan kesatuan yang positif, tidak mungkin manusia bisa mengatasi penderitaan hidupnya di dunia ini.
Kesatuan dan persatuan tidak akan memberikan manfaat apabila tidak diselenggarakan dengan cerdas dan bijaksana dengan penuh kesadaran. Keanekaragaman itu semakin menggejala dalam berbagai bentuknya. Tidak saja berbeda suku, agama, ras, budaya, aliran politik, tetapi juga berbeda dalam gaya hidup.
Menjadi generasi emas 2045, mahasiswa harus mengedepankan juga etika dan moral dalam setiap aspek kehidupan mereka, yaitu harus menjadi teladan (role model), membangun integritas, mendukung lingkungan belajar yang sehat, mendorong keputusan yang bertanggung jawab, menjaga reputasi dan karier, serta membangun hubungan yang bermakna. Mahasiswa sebagai generasi emas wajib memegang nilai-nilai moral yang sama dapat membentuk hubungan yang kuat dan saling mendukung, baik dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus setelah lulus. Wallahu A'lam Bishawab.