Ahad 04 Feb 2024 11:51 WIB

In Picture: Ribuan Orang ikuti Pawai Nasional untuk Palestina di Inggris

Aksi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Red: Tahta Aidilla

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024). (FOTO : AP Photo/Kin Cheung)

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024). (FOTO : AP Photo/Kin Cheung)

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024). (FOTO : AP Photo/Kin Cheung)

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024). (FOTO : EPA-EFE/ANDY RAIN)

Pengunjuk rasa pro-Palestina memegang bom asap saat demonstrasi Pawai Nasional untuk Palestina di pusat kota London, Inggris, (3/2/2024). (FOTO : EPA-EFE/ANDY RAIN)

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024) (FOTO : AP Photo/Kin Cheung)

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengangkat spanduk, bendera, dan plakat saat demonstrasi di London, Sabtu, (3/2/2024). (FOTO : EPA-EFE/ANDY RAIN)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON. --  Lebih dari 10.000 pendukung pro-Palestina melakukan unjuk rasa di pusat kota London Sabtu (3/2/2024) waktu setempat. Aksinya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, yang merupakan demonstrasi pertama sejak pengadilan tinggi PBB memerintahkan Israel untuk memastikan tidak melakukan tindakan genosida.

Diperkirakan sekitar 10.000 demonstran berbaris melalui West End di ibu kota London, dan jumlah massa meningkat dua kali lipat saat melakukan pidato di Whitehall.

Ratusan petugas dari Kepolisian Metropolitan sedang bertugas dengan kekuatan pembubaran tambahan saat pawai dimulai di Portland Place dan menuju ke Whitehall.

Demonstran membawa spanduk bertuliskan “akhiri pembunuhan” yang disertai dengan gambar pertumpahan darah yang mengerikan sejak konflik meletus. Yang lain mendeklarasikan “bebaskan anak-anak”, “kebebasan terhadap Palestina” dan “Boikot Israel”.

sumber : EPA, AP Photo
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement