Senin 05 Feb 2024 15:10 WIB

Menag Minta Libatkan Umat dalam Program Keagamaan

Menag membuka Rakernas Kemenag 2024

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, meminta jajarannya libatkan umat dalam Program keagamaan.
Foto: Republika
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, meminta jajarannya libatkan umat dalam Program keagamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dipanggil Gus Men meminta jajarannya untuk melibatkan masyarakat luas dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang agama.

Pesan ini disampaikan Gus Men saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024 di Semarang, Senin (5/2/2024).

Baca Juga

"Pelaksanaan program 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders," ujar Gus Men dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Senin (5/2/2024). 

Menurut Gus Men, seluruh umat penting untuk dilibatkan agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Menurut dia, pembangunan bidang agama bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat. 

Dia pun mencontohkan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Gus Men meminta agar para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta juga dilibatkan, tidak hanya negeri.

Menurut dia, kampus swasta juga harus diajak duduk bersama dalam merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan. 

"Konsolidasi PTKI, negeri dan swasta, sangat penting untuk mendiskusikan bersama upaya peningkatan kualitas pendidikan," ucap Gus Men. 

Konsolidasi juga bisa dilakukan Kemenag dengan lembaga-lembaga keagamaan dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan.

Dia pun mengapresiasi adanya kenaikan indeks kerukunan umat beragama dalam tiga tahun terakhir, yaitu: 67,46 (2021), 72,39 (2022), dan 76,02 (2023). Ada tiga dimensi yang dipotret, yaitu: toleransi (74,47), kesetaraan (77,61), dan kerja sama (76,00) 

"Meski terus naik, saya yakin, peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat," kata Gus Men. 

"Publik bisa memberi masukan berdasarkan yang mereka alami dan pasti akan merasakan hasilnya. Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas," jelas dia. 

Rakernas Kemenag kali ini mengusung tema "Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045". Rakernas diikuti 290 peserta yang hadir secara luring di Semarang.

Selain itu, ada 10.024 satuan kerja (satker) yang mengikuti pembukaan secara daring. Mereka adalah para Kepala Kankemenag Kab/Kota, Kepala Balai/Loka Diklat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kepala Madrasah, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA). 

Gus Men menegaskan bahwa Rakernas 2024 dilakukan secara berbeda. Ada 15 klaster yang telah disiapkan dan masing-masing harus sorogan, memaparkan rencana program kepada Gus Men. 

Sebanyak 15 klaster itu terdiri atas 11 klaster Eselon I, klaster Biro Kepegawaian, klaster Biro Ortala, klaster Kanwil Kemenag Provinsi, dan klaster pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). 

"Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja  memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama," kata Gus Men. 

"Kita akan satu persatu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024. Hasilnya dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program," jelas Gus Men.

Baca juga: Sebutan Istri Nabi Nuh, Luth, Nabi Adam, dan Muhammad SAW Beda dalam Alquran, Mengapa?

Dia berharap, melalui presentasi secara langsung masing-masing Satker dalam Rakernas ini menjadikan rumusan program menjadi lebih baik dan dapat dilaksanakan.

Gus Men tidak mau Rakernas hanya sekadar menjadi forum pertemuan dan hasilnya tidak bisa jadi pegangan untuk dijalankan. 

"Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam Rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini benar-benar bisa dirasakan oleh publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan," ujar dia. 

Pada 2023 lalu, banyak prestasi yang telah diraih. Gus Men minta itu dipertahankan dan ditingkatkan. Transformasi digital juga terus dioptimalkan. 

"Prestasi yang didapat, jangan membuat kita berhenti kerja keras dan kerja cerdas. Prestasi jadi pemicu kerja lebih baik lagi," ucap Gus Men.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement