Selasa 06 Feb 2024 16:20 WIB

Puan Berpantun: Capai-Capai Tunggu Pemilu, Tapi Nggak Bebas, Rugi Dong

Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-12 Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Rapat paripurna yang mengagendakan penyampaian pidato oleh Ketua DPR tersebut dihadiri oleh 95 anggota, sebanyak 196 anggota DPR izin dan dihitung kehadirannya sehingga anggota DPR yang dianggap menghadiri rapat berjumlah 291. Sisanya, ada 284 anggota absen atau tak menghadiri rapat tanpa keterangan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-12 Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Rapat paripurna yang mengagendakan penyampaian pidato oleh Ketua DPR tersebut dihadiri oleh 95 anggota, sebanyak 196 anggota DPR izin dan dihitung kehadirannya sehingga anggota DPR yang dianggap menghadiri rapat berjumlah 291. Sisanya, ada 284 anggota absen atau tak menghadiri rapat tanpa keterangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan peribahasa sindiran untuk mengajak rakyat Indonesia menyalurkan hak pilihnya dan menjunjung tinggi persatuan dalam Pemilu 2024 saat menutup rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

"Capek-capek tunggu pemilu, tapi nggak bebas, rugi dong, yang bener saja. Capek-capek ke TPS dan nyoblos, tapi nggak ikut kata hatinya, rugi dong, yang bener saja," kata Puan diiringi tepuk tangan para anggota DPR yang hadir pada Rapat Paripurna ke-12 DPR RI dalam Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024.

Baca Juga

Dia mengatakan DPR berkomitmen untuk menegakkan praktik berdemokrasi dengan tetap menjaga persatuan bangsa, menjaga konstitusi, serta membangun cara berpolitik dan berdemokrasi semakin berkeadaban.

Oleh karena itu, Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. "DPR RI melalui alat kelengkapannya dan fungsi konstitusionalnya memastikan bahwa seluruh aparat negara harus dapat menciptakan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya, yang memungkinkan adanya praktik kebebasan memilih secara bebas, jujur, adil, setara, dan rahasia," terangnya.

Lebih lanjut, Puan menyatakan DPR melalui alat kelengkapan dewan akan selalu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan terkait pemilu, serta mengawasi netralitas aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri, syarat dan ketentuan berkampanye, KPU, hingga Bawaslu.

Dia juga mengingatkan bahwa pemungutan suara Pemilu 2024 semakin dekat dan tinggal delapan hari lagi. Menurut Puan, kemeriahan para calon dalam Pemilu 2024 telah hadir menyemarakkan pesta demokrasi sejak tahap kampanye pada tanggal 28 November 2023.

"Baliho, spanduk, umbul-umbul, dan lain sebagainya terpasang di setiap tempat. Ada yang dipaku pada pohon-pohon, bergantungan pada pagar-pagar jalan, bahkan ada yang sampai pagarnya roboh," kata Puan.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak suara untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Dukungan dari rakyat terhadap Pemilu 2024 dapat berkontribusi terhadap kemajuan negara.

"Bagi rakyat, yang terpenting dalam pemilu adalah jalan untuk menentukan hidupnya menjadi lebih sejahtera, hidup yang lebih mudah, hidup yang lebih nyaman," ujar Puan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement