REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengimbau masyarakat di sekitar gunung api itu untuk mewaspadai potensi banjir lahar karena sedang terjadi hujan di puncak gunung.
"Disampaikan kepada semua masyarakat agar berhati-hati terhadap aliran lahar dingin karena saat ini sedang terjadi hujan deras di puncak gunung," kata Petugas Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro, dalam laporannya yang diterima di Kupang, Rabu (7/2/2024).
Dari laporan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode pengamatan pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, terekam adanya banjir lahar dengan amplitudo 47,3 mm dan durasi 2.541 detik. Atas kondisi itu, Herman pun mengimbau masyarakat untuk menghindari sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.
Getaran banjir atau lahar hujan ini juga sempat terekam pada Ahad (4/2/2024) sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat khususnya di tengah musim hujan saat ini.
Sebagaimana rekomendasi gunung yang berstatus Siaga atau Level III itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer (km) dari pusat erupsi, serta sektoral 5 km pada arah utara-timur laut dan 6 km pada sektor timur laut.
Sedangkan untuk menghindari dampak dari hujan abu vulkanik bagi kondisi kesehatan, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap mengenakan masker atau penutup hidung dan mulut. "Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD NTT dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki," kata Herman.
PVMBG mencatat pengamatan visual gunung dalam enam jam terakhir menunjukkan adanya asap kawah bertekanan sedang yang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 500-700 meter di atas puncak kawah.
Selain itu teramati dua kali letusan dengan tinggi 700 meter dan warna asap putih dan kelabu. Aliran lava pun terekam bergerak ke arah Timur laut sejauh lebih kurang 4.100 meter dari pusat erupsi.