REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, peristiwa Isra Mi’raj bagi umat Islam adalah sebuah peristiwa luar biasa.
Secara rasional, peristiwa ini jelas sangat sulit diterima. Karena itu, Isra Mi’raj harus dipahami dengan pendekatan supra rasional.
Buya Anwar menjelaskan, jarak yang ditempuh oleh Nabi Muhammad dalam Isra dan Mi'raj untuk sampai ke Arsy tentu lebih jauh lagi dari jarak antar planet-planet yang diketahui oleh manusia.
Jika menggunakan pendekatan rasional , kata dia, maka peristiwa Isra dan Mi'raj tersebut jelas merupakan satu hal yang mustahil, apalagi kalau mengukurnya dengan mempergunakan alat transportasi yang ada diwaktu itu yaitu unta dan atau kuda.