DUBAI – Akun media sosial (medsos) pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei harus berakhir. Dua akun medsos Khamenei, Facebook dan Instagram dianggap melanggar kebijakan yang ditetapkan perusahaan induknya, Meta.
Meta menyatakan akun-akun tersebut berstatus disable, berarti dihapus permanen. ‘’Kami menghapus akun-akun itu karena berulang kali melanggar kebijakan Dangerous Organizations & Individuals kami,’’ ujar seorang juru bicara Meta kepada CNN, Jumat (9/2/2024).
Kebijakan ini melarang organisasi atau individu menyampaikan misi kekerasan atau berhubungan dengan kekerasan. Ini termasuk mereka yang mengglorifikasi, mendukung, atau mewakili organisasi teroris yang masuk dalam daftar Pemerintah Amerika.
Perwakilan Iran di PBB tak segera memberikan respons atas permintaan pernyataan mengenai dihapuskannya akun Facebook dan Instagram Khamenei secara permanen. Khamanei serta orang-orang di sekitarnya sudah lama menjadi target sanksi AS.
Meta, perusahaan yang bermarkas Menlo Park, Kalifornia, AS ini tak memberikan alasan spesifik mengapa akun Khamenei dianggap melanggar kebijakan Dangerous Organizations and Individuals. Sebelum dihapus permanen, akun Instagram Khamenei punya lima juta pengikut.
Khamenei menjadi sasaran sanksi AS sejak 2019 pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Lalu ketegangan kian menajam ketika Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir yang sebelumnya disepakati oleh Presiden Barack Obama.
Dan tekanan kian menguat dengan masifnya desakan beberapa tahun terakhir untuk menghapuskan platform daring yang digunakan Khamenei. Terutama pascakematian Mahsa Amini pada 2022 setelah dia ditahan karena melepas hijab yang menjadi kewajiban di Iran.
Penggunaan Facebook oleh Khamenei setelah mengabaikan kritik di masa lalu. Jaringan media sosial ini sebenarnya dilarang di Iran pada 2009. Iran mulai memblokir Instagram dan aplikasi WhattsApp milik Meta setelah marak protes atas kematian Amini.
Meski akun Facebook dan Instagram Khamenei telah dihapus permanen tetapi ia masih memiliki akun X. Khamenei dan akun-akun yang beraosiasi dengannya memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Israel mengeklaim 1.200 warganya tewas akibat serangan Hamas dan 250 lainnya menjadi sandera. Israel melakukan kemudian melakukan serangan ke Gaza, yang hingga kini serangan itu menyebabkan lebih dari 27 ribu warga sipil Gaza kehilangan nyawa.
Tak lama setelah Hamas menyerang Israel, Khamenei mendukung aksi Hamas.’’Kami mencium tangan mereka yang merencanakan serangan terhadap rezim Zionis.’’
Iran sudah lama dituduh mempersenjatai Hamas, yang dikategorikan oleh Kementerian Luar Negeri AS sebagai Foreign Terrorist Organization (FTO). Pada 2021, Kemenlu AS menyatakan Hamas memperoleh pendanaan, senjata, dan pelatihan dari Iran.
Tudingan lainnya, Iran mempersenjatai dan melatih kelompok Houthi di Yaman. Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden memasukkan Houthi dalam daftar FTO. Iran membantah terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober itu. ap/han