Senin 12 Feb 2024 12:09 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Warga Asal Subang Tersambar Petir di Stadion Siliwangi

Korban diketahui bernama Septian Raharja warga asal Kabupaten Subang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polrestabes Bandung mengungkapkan kondisi cuaca sebelum seorang pria yang diketahui Septian Raharja tengah bermain sepakbola di Stadion Siliwangi tersambar petir, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Antara/Bima
Polrestabes Bandung mengungkapkan kondisi cuaca sebelum seorang pria yang diketahui Septian Raharja tengah bermain sepakbola di Stadion Siliwangi tersambar petir, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes Bandung mengungkapkan kondisi cuaca sebelum seorang pria yang diketahui Septian Raharja tengah bermain sepakbola di Stadion Siliwangi tersambar petir, Sabtu (10/2/2024). Korban mengalami sejumlah luka bakar dan dinyatakan meninggal dunia.

Rekaman yang memperlihatkan pria tersebut tengah bermain sepakbola di Stadion Siliwangi dan tersambar petir tersebar di sejumlah media sosial. Diketahui kondisi cuaca di sekitar Stadion Siliwangi mendung.

Baca Juga

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan peristiwa seorang pria yang tersambar petir di Stadion Siliwangi, Kota Bandung terjadi Sabtu (10/2/2024). Korban diketahui bernama Septian Raharja warga asal Kabupaten Subang.

"Ada kejadian terjadi tersambar petir korban di Stadion Siliwangi Kota Bandung, identitas korban itu Septian Raharja itu korban dari Subang," ucap dia di Lapangan Tegallega Bandung, Senin (12/2/2024).

Ia mengatakan korban bersama timnya sedang melakukan pertandingan persahabatan melawan tim lain asal Kota Bandung. Namun, tiba-tiba korban tersambar petir.

"Cuaca tidak lagi hujan, tiba-tiba petir menyambar korban. Pada pukul 16.45 WIB korban dibawa ke rumah sakit Sariningsih, ada luka bakar di dada, paha atas dan tungkai," kata dia.

Budi mengatakan pihaknya sudah meminta sejumlah keterangan dari banyak saksi mulai dari teman korban, pengelola stadion. Keluarga korban tidak ingin korban diautopsi.

Ia mengatakan berdasarkan hasil keterangan saksi penyebab korban meninggal karena faktor alam.

Salah seorang saksi berinisial GJ mengatakan kondisi cuaca mendung. Namun, di beberapa area sudah terjadi hujan.

"Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur kelihatan hujan, makanya kita berani main," kata dia.

Ia mengatakan tidak lama muncul suara petir yang menyambar penangkal petir hingga menyambar korban. Korban pun langsung tergeletak.

"Kirain anak-anak tiarap, terus nggak bangun-bangun, langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulans," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement