Selasa 13 Feb 2024 08:53 WIB

Akhlak Nabi Muhammad, Suka Duduk dan Makan Bersama Orang Miskin

Nabi Muhammad SAW suka mengunjungi orang sakit walaupun tempatnya jauh.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW suka duduk-duduk bersama orang miskin dan suka makan bersama mereka. Nabi Muhammad SAW suka memuliakan orang yang laiak dimuliakan dan berbuat baik kepada mereka, Rasulullah SAW juga menyambung silaturahim tanpa melebihkan yang lebih utama dari mereka. 

Demikian keramahan dan kelembutan Nabi Muhammad SAW tergambar dari sikapnya yang suka duduk dan makan bersama orang miskin. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Al Ghazali bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi dalam kitab Ihya Ulumuddin.  

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW juga selalu menebar senyum dan tidak pernah bermuka masam. Nabi Muhammad SAW memaafkan orang yang meminta maaf kepadanya. 

Kadangkala Nabi Muhammad SAW bergurau, tetapi tetap tidak berdusta. Nabi Muhammad SAW tertawa tetapi tidak sampai terbahak-bahak. 

Nabi Muhammad SAW sekali-kali berolahraga dan bermain serta bercanda dengan istrinya, berlomba jalan atau lari-lari kecil dengan istrinya.

Dalam Ihya Ulumuddin juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW minum susu bersama keluarganya dan memberi makanan serta pakaian kepada mereka secara merata dan adil. Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia, beliau selalu mengisi waktu dengan perbuatan baik dan amal shalih.

Rasulullah SAW keluar melihat-lihat kebun para sahabatnya. Rasulullah SAW tidak menghina orang miskin karena miskinnya dan beliau tidak takut kepada penguasa karena kekuasaannya. 

Rasulullah SAW suka mengajak dan menyuruh untuk bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT telah menganugerahi Rasulullah SAW dengan perjalanan hidup yang utama dan akhlak yang mulia serta terpuji, walaupun beliau seorang ummi (tidak pandai baca-tulis). 

Rasulullah SAW dilahirkan di masa jahiliyah (kebodohan) dalam keadaan miskin, seorang yatim, dan pernah lama menjadi penggembala waktu kanak-kanak. Rasulullah SAW telah diangkat oleh Allah sebagai Nabi dan Rasul-Nya, hamba Allah yang paling utama dan termulia.

Sosok tubuh Rasulullah SAW adalah paling ideal dan paling elok. Tidak ada tugas dan urusan dunia yang menyibukkan dan mengganggu beliau. 

Rasulullah SAW memakai apa yang diperolehnya. Beliau memakai cincin perak di jari manis tangan kiri dan kanannya. Dalam perjalanan, Rasulullah SAW sering didampingi oleh hamba-sahayanya atau pelayannya, dan beliau berkendaraan apa saja, seperti kuda, unta, dan keledai. Kadang-kadang Rasulullah SAW berjalan dengan kaki telanjang, kadang-kadang tanpa serban, selendang dan tutup kepala. 

Rasulullah SAW mengunjungi orang sakit walaupun tempatnya jauh, beliau suka bau-bauan yang harum dan tidak suka dengan bau yang menyengat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement