REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan, Kamis (15/2/2024), mereka menghadapi krisis uang tunai mulai bulan depan. Krisis ini tentunya akan memburuk di bulan-bulan selanjutnya jika pendanaan yang ditangguhkan oleh sejumlah negara tidak dilanjutkan.
UNRWA telah membantu warga Palestina selama lebih dari 70 tahun. Israel mengatakan UNRWA tidak sesuai dengan tujuan.
Donor utama UNRWA menangguhkan pendanaan setelah tuduhan 12 dari ribuan karyawan Palestina UNRWA dicurigai terlibat pada serangan Hamas 7 Oktober 2023.
"Kami akan mencapai arus kas negatif mulai Maret dan kemudian akan dipercepat pada April kecuali kontribusi beku ini dibuka," kata Kepala UNRWA Philippe Lazzarini kepada media nasional Irlandia RTE sebelum pertemuan di Dublin dengan menteri luar negeri.