REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Sabang, Provinsi Aceh, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan atau turis ke Pulau Weh itu. Salah satunya melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan atau agenda pariwisata, budaya untuk menarik minat orang untuk berkunjung.
"Dengan kegiatan kita harapkan akan adanya dampak secara ekonomi karena akan banyak masyarakat yang terlibat, akan ada UMKM yang bertransaksi pada kegiatan itu," kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi.
Ia menjelaskan, Pulau Weh Sabang biasanya ramai dikunjungi saat libur panjang. Salah satunya seperti baru-baru ini momentum libur peringatan Isra Miraj dan Imlek 2024, dengan kunjungan wisatawan ke Sabang mencapai lebih 5.000 orang dalam beberapa hari.
Sebab itu, lanjut Reza, Pemkot terus berupaya agar Sabang ini tidak hanya ramai saat libur panjang. Maka salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menyelenggarakan berbagai agenda pariwisata dan budaya, seperti Sabang Marine Festival yang bakal digelar pada 1-3 Maret 2024.
"Maka dengan adanya event kita harapkan (kunjungan) itu bisa sama (seperti libur panjang)," ujar Reza.
Ia menambahkan, pasca pandemi Covid-19, Sabang hanya kunjungi sekitar 250 ribu wisatawan per tahun. Sementara sebelum pandemi, data Dinas Pariwisata Sabang mencatat kunjungan wisatawan ke Pulau Weh itu rata-rata antara 600 ribu–700 ribu orang per tahun.
"Mudah-mudahan (event- red) ini meningkatkan kunjungan wisatawan, bisa 300 ribu bahkan bisa sama seperti sebelum pandemi dulu," kata Reza.
Untuk Sabang Marine Festival (SMF) 2024 yang digelar awal Maret mendatang mengusung konsep aktivitas bahari, kebudayaan, dan konservasi lingkungan. Kegiatan ini digelar secara kolaborasi antar lembaga yakni Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Pemerintah Kota Sabang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tidak hanya sebagai saran promosi, acara tersebut juga menjadi satu wadah kreativitas untuk mengekspresikan dan menyalurkan bakat. Acara ini juga terkandung pelestarian nilai-nilai tradisi, lantaran menampil tradisi bahari, seni budaya, sehingga menjadi wadah edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk merawat seni tradisi.
"Event ini juga kampanye tentang sustainability, kelestarian lingkungan, yang menjadi standar yang ingin kita capai. Misalnya dengan ayo gerakan membersihkan laut, nol sampah plastik sebagainya, hal-hal seperti ini yang terus kita ingin lakukan," ujarnya.