Senin 19 Feb 2024 23:05 WIB

Atasi Kelangkaan, Bulog Cirebon Salurkan Beras SPHP ke Ritel Modern

Bulog Cirebon juga masih mengirimkan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Lida Puspaningtyas
Pengunjung membeli beras kualitas premium di salah satu supermarket di Jakarta, Ahad (18/2/2024). Penjualan beras premium di supermarket tersebut dibatasi maksimal 2 kantong beras ukuran 5 kilogram dan 1 kantong beras ukuran 10 kilogram setiap pengunjung. Pembatasan pembelian beras tersebut merupakan imbas dari kelangkaan beras premium di sejumlah ritel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung membeli beras kualitas premium di salah satu supermarket di Jakarta, Ahad (18/2/2024). Penjualan beras premium di supermarket tersebut dibatasi maksimal 2 kantong beras ukuran 5 kilogram dan 1 kantong beras ukuran 10 kilogram setiap pengunjung. Pembatasan pembelian beras tersebut merupakan imbas dari kelangkaan beras premium di sejumlah ritel.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Perum Bulog Cirebon mulai menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke ritel modern. Kondisi itu diharapkan bisa mengatasi kelangkaan beras di ritel-ritel modern saat ini.

‘’Untuk ritel modern, ada mekanismenya sendiri. Sekarang sedang kami tempuh agar bisa  menyesuaikan dengan prosedur di ritel modern,’’ ujar Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal, Senin (19/2/2024).

Baca Juga

Imam mencontohkan, pihaknya sudah melakukan pengiriman beras ke distribution center Indomaret. Selanjutnya, pihak distribution center Indomaret yang akan mendistribusikan ke outlet-outlet mereka.

Imam menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengiriman beras SPHP ke ritel modern lainnya. Hal itu disesuaikan dengan permintaan dari pihak ritel.

Tak hanya ke ritel modern, Bulog Cirebon juga masih mengirimkan beras SPHP ke pasar-pasar tradisional. Adapun jumlahnya mencapai 2 ton per kios untuk setiap kali pengiriman.

Imam menjelaskan, pengiriman sebanyak 2 ton per kios itu karena menyesuaikan dengan kapasitas penyimpanan di kios tersebut. Selain itu, diharapkan pula beras SPHP akan semakin tersebar di banyak pengecer di pasar tradisional.

Imam menyebutkan, setiap pemilik kios rata-rata mengambil beras SPHP seminggu sekali. Namun, pihaknya kini sedang mempertimbangkan untuk menambah frekuensinya.

Selain melalui kios pengecer di pasar tradisional lanjut Imam, pihaknya juga menyalurkan beras SPHP melalui gerakan pangan murah (GPM) dan operasi pasar. Hal itu dilaksanakan sesuai permintaan dari dinas terkait.

Tak hanya menyalurkan beras SPHP, Bulog juga menyalurkan bantuan pangan yang ditugaskan oleh Bapanas. Bantuan itu menggunakan cadangan beras pemerintah yang ada di gudang Bulog.

‘’Stok yang ada di gudang kami ada sekitar 13 ribu ton setara beras. Direncanakan akan masuk kembali, sedang proses bongkar di pelabuhan, sekitar 7 ribu ton,’’ cetus Imam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement