REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor berita Korea Utara KCNA pada Jumat mengomentari veto Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB. Menurut KCNA, upaya AS untuk mengatasi konflik di Jalur Gaza sebagai "air mata buaya".
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada 20 Februari, draf resolusi itu, yang mencerminkan opini dunia terhadap genosida Israel terhadap warga Palestina, digagalkan oleh AS dengan hak vetonya. KCNA menyebut keputusan AS itu sebagai "kemunafikan" dan menunjukkan standar ganda mereka terhadap konflik di Timur Tengah.
"Sejak awal tahun, Menteri Luar Negeri AS sibuk berkeliling Timur Tengah untuk mendapatkan perhatian seakan-akan dia peduli dengan perdamaian," kata media pelat merah Korut itu.
Belum lama ini, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan "tindakan segera dan terperinci" untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza.
"AS bertindak seperti 'rasul perdamaian' yang setia. Sikap semacam itu adalah untuk meredakan kemarahan masyarakat dunia terhadap pembunuhan massal warga Palestina oleh Israel. Tetapi itu hanyalah tipuan agar (AS) tidak dijauhi dan ditolak, lantaran kebijakannya yang sepihak dan pro-Israel," tulis KCNA.