Ahad 25 Feb 2024 21:15 WIB

Apakah Semua Makhluk akan Binasa Saat Sangkakala Ditiup Kelak Hari Kiamat?

Kiamat merupakan salah satu rahasia Allah SWT

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Hari Kiamat (ilustrasi). Kiamat merupakan salah satu rahasia Allah SWT
Foto: pulsk.com
Hari Kiamat (ilustrasi). Kiamat merupakan salah satu rahasia Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketika datangnya hari kiamat, Malaikat Israfil akan meniupkan terompet saktinya yang mampu menghancurkan seluruh alam semesta beserta seluruh isinya.

Saat sangkakala malaikat Israfil ditiupkan, lalu bagaimana keadaan seluruh makhluk yang ada di bumi dan dilangit?

Baca Juga

Dikutip dari kitab Mukasyafatul Qulub al Muqarrib ila Hadhrah ‘Allam al Ghuyub karya Imam al-Ghazali yang telah diterjemahkan, menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda sebagai berikut:  

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه مرفوعاً: كَيْفَ أَنْعَمُ! وصَاحِبُ القَرْنِ قَدِ التَقَمَ القَرْنَ، واسْتَمَعَ الإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ، فَكَأَنَّ ذَلِكَ ثَقُلَ على أصحابِ رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فقال لهم:قُولُوا: حَسْبُنَا اللهُ ونِعْمَ الوَكِيلُ

Dari Abu Sa'id Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Bagaimana aku bisa bersenang-senang padahal malaikat peniup sangkakala telah memasukkan (sangkakala) ke dalam mulut (siap siaga) dan ia hanya menunggu izin, kapan diperintahkan untuk meniup sangkakalanya maka dia akan meniupnya." Berita ini terasa berat sekali oleh para sahabat, kemudian beliau bersabda, "Ucapkanlah "Ḥasbunallāhu wa ni'mal wakīl" (Cukuplah Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik yang menjamin)." (HR Tirmidzi dan Ahmad). 

Malaikat Israfil telah meletakkan sangkakala seperti terompet di mulutnya. Diameter lingkaran kepala terompet berbentuk tanduk itu seluas langit dan bumi. Israfil mengarahkan pandangannya ke arah Arasy, menunggu kapan ia akan diperintahkan untuk meniupnya.

Tiupan pertama akan mengejutkan seluruh penduduk langit dan bumi. Semua makhluk hidup mati karena keterkejutan yang sangat dahsyat itu, kecuali makhluk yang dikehendaki tetap hidup oleh Allah, yaitu Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan malaikat maut.

Kemudian, malaikat maut diperintahkan untuk mati, lalu dia pun mati. Setelah tiupan pertama itu, semua makhluk berdiam di alam barzakh selama 40 tahun. Kemudian Allah mewahyukan kepada Malaikat Israfil untuk meniup tiupan kedua. Peristiwa tersebut sebagaimana firman Allah SWT: 

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." (QS az Zumar ayat 68).

Mereka berdiri sambil memandangi kebangkitan itu. Rasulullah bersabda, "Ketika diutus, malaikat peniup sangkakala datang, ia turun membawa sangkakala dan meletakkannya di mulutnya, seraya memajukan satu kakinya dan memundurkan kaki yang lain (posisi kuda-kuda), menunggu kapan akan diperintahkan untuk meniup sangkakala. Ingatlah, takutlah kalian akan datangnya hari peniupan itu."

Maka dari itu, pikirkanlah olehmu ketika semua makhluk menjadi hina, berduka cita, dan tertunduk ketika mereka dibangkitkan kembali, karena begitu takutnya mereka dengan peritiwa ini, dan ketika mereka menanti-nantikan apa yang akan diputuskan kepada mereka, apakah bahagia atau celaka. 

Engkau akan berada di antara mereka dengan hati penuh duka seperti mereka, kebingungan seperti mereka. Bahkan, jika engkau saat di dunia termasuk orang-orang yang makmur dan kaya raya yang selalu hidup senang, maka pada hari itu para raja adalah penduduk bumi yang paling hina, kecil, rendah, terinjak-injak seperti butiran debu. 

Di saat itu, hewan-hewan liar sahara dan gunung-gunung datang dengan kepala tertunduk untuk bergabung dengan segenap makhluk lainnya, padahal sebelumnya liar.

Semuanya merasa hina menghadapi hari pembangkitan itu, padahal makhluk-makhluk tersebut tidak mempunyai sedikitpun kesalahan yang mengotori mereka.

Namun, kerasnya peristiwa mengejutkan itu dan bencana peniupan sangkakala itulah yang membuat mereka terkumpulkan di padang Mahsyar.

Dan peristiwa itulah yang membuat mereka (hewan-hewan liar itu) tidak lagi lari dari manusia dan tidak lagi takut pada manusia. Itulah makna firman Allah SWT: 

وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ “Dan apabila hewan-hewan liar dikumpulkan.” (QS At-Takwir ayat 5)

Kemudian, setan-setan dan makhluk-makhluk jahat juga setelah sebelumnya (di dunia) mereka kerap berbuat jahat dan angkuh. Mereka tertunduk dengan sikap khusyuk karena takut terhadap hari diperlihatkannya amal perbuatan di hadapan Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT: 

فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا

"Maka demi Tuhanmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut." (QS Maryam ayat 68)

 

 
Maka pikirkanlah..

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement