REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO — Petugas Puskesmas Dringu di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, membuka pos pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di daerah terdampak banjir, Senin (26/2/2024). Pos tersebut melayani warga terdampak banjir di Desa Kedungdalem dan Desa Dringu, Kecamatan Dringu.
Kedua desa tersebut dilanda banjir setelah turun hujan deras selama beberapa jam pada Ahad (25/2/2024) malam. Kepala Puskesmas Dringu, Reni Meutia, mengatakan, pihaknya membuka pos pelayanan kesehatan untuk meminimalkan dampak kesehatan akibat banjir.
Di pos pelayanan itu dilakukan skrining awal kondisi kesehatan masyarakat. “Karena biasanya setelah banjir ada penyakit-penyakit yang timbul, mulai dari gatal-gatal, hipertensi yang kambuh, hingga penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh (bakteri yang terbawa kencing) tikus,” kata Reni.
Reni mengatakan, penyakit leptospirosis rawan muncul di daerah terdampak banjir. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya melakukan skrining sebagai upaya pencegahan jika ada yang bergejala. “Yang skrining untuk penyakit leptospirosis itu hanya yang bergejala saja dan tidak semua. Misalnya, panas dan sebagainya, itu kami langsung lakukan skrining untuk pemeriksaan leptospirosis,” ujar dia.
Pos layanan kesehatan gratis ini dibuka di Lapangan Contong, Desa Kedungdalem. Selain itu, di Dusun Krajan, Dusun Ngemplak, dan di Dusun Bandaran wilayah Desa Dringu. Menurut Reni, di tiap pos disiagakan dua-tiga tenaga kesehatan untuk melayani warga.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat senang dengan adanya pos pelayanan kesehatan karena mereka bisa memeriksakan diri tidak jauh dari rumahnya, sebab mereka juga sibuk bersih-bersih rumahnya,” ujar Reni.
Reni mengatakan, pos pelayanan kesehatan itu akan dibuka hingga tiga hari ke depan, sambil melihat situasi terkini. Jika tidak ada kejadian banjir lagi, kata dia, setelah tiga hari pos akan ditutup. Namun, kata dia, masih dibuka pelayanan di Pondok Bersalin Desa (Polindes) Dringu.
“Saya mengimbau kepada masyarakat yang terdampak banjir agar senantiasa menjaga kebersihan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat karena penyakit-penyakit setelah banjir itu banyak sekali,” ujar Reni.