REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Engkih (55 tahun) warga Pondokbungur, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta tewas usai tertimbun longsor, Kamis (29/2/2024). Longsor terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Pranata humas ahli Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat mengatakan peristiwa longsor terjadi Kamis (29/2/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Penyebab longsor diakibatkan oleh intensitas hujan tinggi. "Satu orang meninggal dunia atas nama Engkih," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (29/2/2024).
Hadi melanjutkan, BPBD masih melakukan asesmen untuk melihat dampak kerusakan. Selain itu, evakuasi dilakukan terhadap material tanah longsor. "Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Rahmat mengatakan, korban jiwa telah dibawa ke rumah duka. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berlangsung. Mereka yang beraktivitas di lapangan untuk menepi terlebih dahulu di tempat yang aman. "Masyarakat diharapkan tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Namun harus tetap waspada apabila sudah ada potensi cuaca ekstrem," katanya.
Cuaca ekstrem, kata dia, ditandai dengan awan gelap, dan hujan yang sudah turun. Mereka yang masih berada di lapangan untuk menepi sementara ke lokasi yang aman. "Bagi yang sedang berada di perjalanan, agar menepi sementara waktu ke lokasi yang di rasa aman di bangunan yang permanen," kata dia.
Sedangkan bagi mereka yang sedang di rumah untuk berkoordinasi dengan aparat kewilayahan terkait kumpul yang aman untuk evakuasi apabila diperlukan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan 269 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat sepanjang bulan Januari hingga 25 Februari. Bencana yang terjadi mulai dari gempa bumi, longsor, banjir bandang hingga angin puting beliung.
Mengutip dari situs barata.jabarprov.go.id, total kejadian hingga 25 Februari mencapai 269 kejadian bencana. Bencana-bencana tersebut terdiri dari 103 kejadian bencana longsor, 111 angin kencang, 48 kejadian banjir, tujuh kejadian gempa bumi.