Selasa 05 Mar 2024 12:40 WIB

Kisah Bani Israil yang Mengabaikan Dakwah Nabi Ilyasa AS

Di usia senja, Nabi Ilyasa AS menyadari bahwa masa dakwahnya akan berakhir.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Ilyasa (ilustrasi).
Foto: Republika
Nabi Ilyasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Ilyasa A.S merupakan salah satu Nabi yang diutus oleh Allah SWT menjadi petunjuk bagi Bani Israil untuk kembali kepada kebenaran untuk menyembah Allah SWT. Nabi Ilyasa A.S meneruskan ajaran Nabi sebelumnya untuk berdakwah kepada Bani Israil yang sudah terlanjur tersesat.

Dikisahkan bahwa Nabi Ilyasa A.S terus berdakwah kepada Bani Israil agar kembail ke jalan yang benar dengan menyembah Allah SWT. Dakwah Nabi Ilyasa A.S banyak sekali mendapat penolakan dari kaumnya. Bahkan pengikut Nabi Ilyas A.S yang terdahulu telah beriman dengan mudah ke jalan yang sesat.

Baca Juga

“Setelah Ilyas, kemudian dilanjutkan oleh Ilyasa. Ia berdakwah kepada umatnya untuk kembali ke jalan Allah, dan setelah sekian lama ia meneruskan ajaran dan syariat yang dibawa oleh Ilyas, akhirnya ajal menjemputnya,” dikutip dari buku karya Ibnu Katsir yang berjudul, Kisah Para Nabi, Selasa (5/3/2024).

Setelah Nabi Ilyasa A.S, kaum Bani Israil sangat berubah, mereka menyimpang dari ajaran Allah dan selalu berbuat maksiat. Bahkan orang-orang yang bengis bermunculan, dan mereka tak segan- segan untuk membunuh para nabi yang diutus kepada mereka.

Kaum Bani Israil ini mengabaikan dakwah Nabi Ilyasa A.S bahkan tidak takut dengan azab Allah SWT. Maka dari itu, Nabi Ilyasa A.S kemudian meninggalkan mereka. Tidak lama kemudian, Bani Israil mengalami kerusakan yang luar biasa karena ditaklukkan oleh kaum Assyiria.

Ketika memasuki usia senja, Nabi Ilyasa A.S menyadari bahwa masa dakwahnya telah memasuki masa akhir. Menurut sebuah riwayat, Nabi Ilyasa A.S mencari seseorang yang dapat bisa melanjutkan dakwahnya kepada Bani Israil. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang ibadahnya kuat serta mengamalkan ajaran Nabi Ilyasa a.s., lalu dipilihnya laki-laki itu sebagai penerusnya. 

Sebagian ulama meyakini bahwa laki-laki tersebut adalah Zulkifli yang nantinya juga akan menjadi seorang nabi meneruskan ajaran Nabi Ilyasa A.S setelah wafat. Seperti yang tertuang pada surat Shad ayat 48, 

وَٱذْكُرْ إِسْمَٰعِيلَ وَٱلْيَسَعَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ وَكُلٌّ مِّنَ ٱلْأَخْيَارِ

Artinya: “Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement