REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) pemenang Pilpres 2024 versi hitung cepat, Prabowo Subianto, berharap, Indonesia menjadi negara eksportir bahan bangan. Dia meyakini, hal itu bakal terwujud di masa pemerintahannya kelak, tepatnya pada 2028.
"Saya rasa, kita (Indonesia) akan ekspor pangan dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun (ke depan)," kata Prabowo saat menjadi pembicara utama dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).
Baca: Sowan ke Prabowo, AHY Ucapkan Selamat Atas Raihan Pangkat Bintang Empat
Untuk mencapai target tersebut, kata Prabowo, semua pihak di Indonesia harus belajar dari negara lain. Misalnya, mempelajari cara Cina mengentaskan kemiskinan dan cara India menjadi salah satu negara pengekspor pangan terbesar di dunia.
"Kita harus belajar dari praktik-praktik terbaik dari banyak negara. China begitu baik dalam mengentaskan kemiskinan. India saat ini menjadi salah satu negara pengekspor pangan terbesar di dunia," kata ketua umum DPP Partai Gerindra itu.
Selain itu, Prabowo mengatakan, Indonesia terus berupaya untuk mewujudkan ekonomi hijau. Pasalnya, ada banyak potensi ekonomi hijau di Tanah Air.
Baca: Dua Kawan Baik Prabowo, Sjafrie Sjamsoeddin dan Glenny Kairupan
"Kami akan berusaha untuk memiliki ekonomi hijau. Kita dapat memiliki bahan bakar nabati. Kita bisa mendapatkan solar dari kelapa sawit. Kita bisa mendapatkan bensin dari etanol. Kita akan memiliki etanol dari gula dan juga dari tapioka," ujar menteri pertahanan tersebut.
Lebih lanjut, Prabowo meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat hingga delapan persen dalam kurun waktu empat sampai lima tahun ke depan. "Kesimpulannya, saya yakin bahwa kita dapat mendorong pertumbuhan. Kita dapat meraih delapan persen angka pertumbuhan, mungkin lebih," kata Prabowo.
Baca: Selain Prabowo, Berikut Daftar Enam Peraih Jenderal Kehormatan Lainnya