Kamis 07 Mar 2024 14:29 WIB

Pj Gubernur Jabar: 5 Sungai di Cirebon Segera Dinormalisasi

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin sebut 5 sungai di Cirebon dinormalisasi cegah banjir.

Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan banjir di Cirebon. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin sebut 5 sungai di Cirebon dinormalisasi cegah banjir.
Foto: istimewa
Hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan banjir di Cirebon. Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin sebut 5 sungai di Cirebon dinormalisasi cegah banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lima sungai di Cirebon segera dinormalisasi, serta tanggulnya ditinggikan untuk mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan.

“Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tahun ini melakukan normalisasi sungai dan juga akan ada perencanaan teknis untuk meninggikan tanggul,” kata Bey saat meninjau lokasi banjir di Desa Mekarsari Cirebon Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan bersurat kepada Kementerian PUPR untuk merealisasikan normalisasi yang menyasar pada Sungai Ciberes, Ciputih, Singaraja, dan Ender.

Menurut Bey, normalisasi ini perlu diterapkan untuk mengurangi tingkat sedimentasi di lima sungai tersebut, sehingga saat hujan deras melanda wilayah Cirebon, debit air tidak meluap dan mencegah permukiman warga setempat terendam.

Pada sisi lain, katanya, revitalisasi tanggul sungai pun harus dilakukan, karena rata-rata sudah berusia lebih dari 25 tahun yang dikhawatirkan tidak mampu menahan ketika meningkatnya debit air.

“Kita berharap normalisasi dan revitalisasi tanggul dilakukan secara serentak di lima sungai tersebut. Akan tetapi kami akan menyurati terlebih dahulu Kementerian PUPR,” katanya.

Bey juga meminta pemerintah daerah di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) segera melakukan evaluasi bersama, terutama soal normalisasi sungai sebagai upaya jangka panjang mencegah peristiwa banjir.

Dengan begitu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir bisa hidup normal dan tidak merasakan traumatik berkepanjangan akibat bencana itu.

“Saya juga tadi lihat ada masyarakat yang sudah mempersiapkan tanggul di depan rumahnya, namun tetap jebol karena datangnya air cukup deras,” kata Bey.

Ia menambahkan, banjir yang merendam permukiman warga di wilayah Cirebon bagian timur, saat ini berangsur surut serta sejumlah masyarakat pun sedang melakukan kerja bakti untuk membersihkan tempat tinggal mereka dari material lumpur.

“Kami mengapresiasi masyarakat, pemerintah desa, TNI, dan Polri yang sudah bekerja sama untuk penanganan banjir ini,” kata Bey.

Sebelumnya berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon disebutkan, bencana banjir yang terjadi sejak Selasa (5/3), menerjang 36 desa di sembilan kecamatan pada kabupaten itu.

Akibat musibah ini, sekitar 20 ribu unit rumah dan 83 ribu warga di Cirebon timur terdampak bencana banjir, serta dua orang masyarakat meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement