REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ingin fungsi ginjal menurun? Jaga kesehatan ginjal dengan mengonsumsi cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Jadi konsumsi air minimal untuk seorang dewasa itu jumlahnya adalah dua liter. Boleh lebih-lebih sedikit, 2,5 liter boleh," kata dokter spesialis urologi Rizky Lukman Hakim dalam siniar "Menjaga Ginjal Tetap Sehat, Penting untuk Kita!" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Mengonsumsi air terlalu banyak pun tidak disarankan. Contohnya konsumsi air dalam satu hari sampai 5 liter.
Dokter Rizky menyebutkan, ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kebutuhan cairan seseorang, yakni berat badan, usia, dan penyakit penyerta apabila ada. Dia mencontohkan, pada sejumlah pasien dengan gangguan ginjal, konsumsi cairan justru dibatasi, karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik.
Apabila pasien tersebut mengonsumsi cairan terlalu banyak, cairan tersebut akan menumpuk di tubuhnya, bocor melalui pembuluh darah, kemudian terjadi pembengkakan di mana-mana.
"Sebenarnya target kita adalah menghasilkan konsumsi air itu satu cc per kilogram berat badan per jam, dalam 24 jam. Jadi contoh, berat badan misalnya 65 kg misalnya. Satu cc per kilogram berat badan, 65 cc per jam. 65 cc dikali 24," jelas dokter dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta ini.
Dokter Rizky juga menyebutkan bahwa kualitas air yang dikonsumsi penting untuk diperhatikan. Menurutnya, tingkat keasaman atau pH air yang dikonsumsi adalah 6,5 sampai 8,5.
Sebaiknya, menurut dr Rizky, masyarakat tidak minum air yang berasal dari sumur bor. Sebab, kondisi tiap tanah berbeda-beda, dan masing-masing memiliki kandungan mineral dan logam yang berbeda. Dikhawatirkan,bagi yang tinggal di daerah laut atau industri, airnya tidak bagus lagi karena mengandung logam, misalnya besi, fosfor, magnesium, atau kalsium, yang berisiko menjadi batu ginjal.