REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) Ganjar Cahyadi mengungkapkan monyet ekor panjang yang berkeliaran di pemukiman merupakan spesies terancam punah. Keberadaan mereka yang pertama kali muncul di Bandung Utara sudah bergerak berada di Bandung Timur.
"Jadi kelompok monyet ini secara global berdasarkan lembaga asesmen spesies di dunia, monyet ekor panjang salah satu monyet terancam punah in danger," ujar Ganjar, Jumat (8/3/2024).
Meski terlihat banyak di alam, kata dia, monyet ekor panjang dinilai tidak memenuhi syarat hewan yang memiliki populasi banyak. Sebab tren yang berkembang sedang menurun. "Meski terlihat banyak ketika dinilai tidak memenuhi syarat dianggap hewan yang memiliki populasi banyak tapi tren menurun," katanya.
Ganjar mengatakan, terdapat berbagai kemungkinan penyebab monyet tersebut keluar dari habitat dan bergerak ke pemukiman. Monyet ekor panjang ini, spesies aktif dibandingkan Lutung atau Surili.
Dengan adanya persaingan dalam mendapatkan makanan, ia mengatakan hal itu yang membuat monyet bergerak ke pemukiman. Ia menduga kelompok lain menggusur kelompok monyet yang berada di Taman Hutan Raya Djuanda bergerak ke pemukiman.
"Ketika ada sesuatu terjadi kepada monyet ini salah satu area yang bisa dijadikan monyet ini menghindar dengan kelompok lain perkotaan yang dekat pemukiman warga," kata dia.
Ia memantau monyet bergerak dari Bandung Utara ke Bandung Timur. Ganjar menyebut range monyet tersebut bergerak cukup luas sehingga tidak aneh apabila sudah berada di Kabupaten Bandung.
"Kami pantau sudah sampai ke Bandung Timur tepatnya di Kabupaten Bandung dari utara Bandung sudah cukup jauh. Namun kalau kita baca range monyet ini cukup luas sebenarnya tidak ada keanehan kalau monyet ini bisa berjalan sejauh itu," paparnya.