Senin 28 Jul 2025 20:24 WIB

Kongres GMNI di Bandung Berlangsung Alot Bahkan Sempat Memanas

Insiden sempat terjadi seperti kericuhan hingga kejar-kejaran antar peserta kongres.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat pada 26-27Juli 2025.
Foto: Republika
Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat pada 26-27Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kongres GMNI ke XXII yang digelar di Gedung Merdeka, Kota Bandung berlangsung alot dan sempat memanas bahkan tegang. Bahkan, pelaksanaan kongres yang berlangsung sejak tanggal 15 Juli.

Kongres sempat ditunda pada Kamis (24/7/2025) akibat faktor situasi yang menegang, kondisi peserta yang kelelahan dan lainnya. Pelaksanaan kongres berlangsung pada Ahad (27/7/2025) sekitar pukul 19.00 WIB berdasarkan keputusan Badan Pekerja Kongres (BPK) yang memiliki otoritas kebijakan.

Baca Juga

Beberapa peristiwa yang memicu ketegangan yaitu adanya forum lesehan di selasar Gedung Merdeka pada Sabtu (26/7/2025) malam. Insiden sempat terjadi seperti kericuhan hingga kejar-kejaran antar peserta kongres.

Salah seorang peserta forum lesehan Laga mengatakan, forum tersebut dibentuk sebagai inisiatif akibat pelaksanaan kongres yang belum jelas kapan dilaksanakan kembali. Ia menyebut forum tersebut diharapkan dapat mendorong agar kongres selesai.

"Inilah itikad kami sebagai anak ideologis Sukarno menyelesaikan kongres," ujar Laga melalui keterangan resmi yang diterima, Ahad (27/7/2025).

Namun begitu, Badan Pekerja Kongres (BPK) GMNI mempertanyakan legitimasi forum tersebut. Mereka menyebut forum lesehan bukan bagian dari kegiatan kongres resmi.

Sementara itu, salah seorang peserta kongres lainnya yang merupakan kader aktif Nathan mengaku kecewa terhadap pihak-pihak yang diduga mencoba memaksakan kehendak pribadi dengan  menjalankan sidang ilegal. Ia menyebut pihak yang menggerakkan sidang tersebut bukan kader aktif dan diduga juga mengabaikan aturan organisasi.

Ia menegaskan GMNI bukan alat kekuasaan akan tetapi rumah perjuangan ideologis. Nathan meminta agar dilakukan evaluasi total terhadap pelaksananaan kongres serta mengajak seluruh kader bersatu. "Mari kembalikan GMNI ke jalan ideologis dan moral perjuangan rakyat," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement