Sabtu 09 Mar 2024 08:24 WIB

David Cameron: Butuh Waktu Berbulan-bulan Bangun Koridor Maritim

Rencana AS membantu pelabuhan dinilai tidak relevan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Parachutes drop supplies into the northern Gaza Strip, as seen from southern Israel, Friday, March 8, 2024.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Parachutes drop supplies into the northern Gaza Strip, as seen from southern Israel, Friday, March 8, 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan rencana membangun koridor maritim untuk membawa lebih banyak bantuan ke Gaza "butuh waktu berbulan-bulan." Ia menyambut baik rencana yang dipimpin Amerika Serikat (AS) itu. Cameron juga menyerukan bantuan dapat segera disalurkan melalui pelabuhan Israel, Ashdod, di utara Jalur Gaza.

"Hari ini kapal-kapal dapat membawa bantuan dari Siprus ke Ashdod," kata Cameron pada BBC seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga

"Inggris akan memainkan peran dalam pemeriksaan awal" bantuan di Siprus, (dan) kami dapat berperan jika diperlukan dalam penyediaan bantuan dan pengirimannya," tambahnya.

Kelompok-kelompok kemanusiaan berulang kali mengatakan pengiriman bantuan melalui darat dan udara tidak efesien dan memakan banyak biaya. Mereka mendesak agar Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan lewat jalur darat.