Kamis 14 Mar 2024 23:12 WIB

Imbas Banjir di Semarang, KA Blambangan Ekspres Berhenti di Stasiun Alastua

PT KAI merekayasa pola operasi KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang-Semarang. 

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Penumpang menanti keberangkatan kereta api yang mengalami penundaan akibat banjir yang menggenangi jalur kereta api maupun stasiun di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Penumpang menanti keberangkatan kereta api yang mengalami penundaan akibat banjir yang menggenangi jalur kereta api maupun stasiun di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER — PT KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Jember melakukan rekayasa pola operasi KA Blambangan Ekspres relasi Ketapang (Banyuwangi)-Semarang pada Kamis (14/3/2024). Pola perjalanan kereta tersebut mengalami perubahan imbas banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan, rekayasa pola operasi dilakukan terhadap KA Blambangan Ekspres dengan waktu keberangkatan pukul 19.35 WIB.

Baca Juga

Perjalanan kereta tersebut seharusnya berakhir di Stasiun Semarang Tawang. Namun, karena ada kejadian banjir, perjalanan KA Blambangan Ekspres berhenti di Stasiun Alastua atau satu stasiun sebelum tujuan akhir, yaitu Stasiun Tawang.

“KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang dengan rangkaian satu kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi. Kemudian di Stasiun Jember kereta itu dilakukan pergantian dan penambahan kereta kelas eksekutif,” kata Cahyo, dalam keterangan tertulisnya.

Cahyo menjelaskan, kereta tersebut berangkat dari Stasiun Jember membawa empat kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi, sehingga sesuai formasi semula.

“KAI Daop 9 berharap doa dan dukungan semua pihak agar banjir segera surut dan rintang jalan dapat segera teratasi, sehingga perjalanan kereta api bisa normal kembali,” ujar Cahyo.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement