REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi masih belum menemukan motif kasus dugaan sekeluarga melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) lalu. Saat ini pihak penyidik masih menunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik.
“Belum (motif belum ditemukan). Kita masih nunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Siagian, Senin (18/3/2024).
Selain itu, kata Hady, hingga saat ini pihak penyidik masih memerlukan beberapa pemeriksaan mulai dari DNA hingga autopsi psikologi untuk menemukan fakta baru. Jasad keempat korban berinisial berinisial EA (50 tahun) sebagai kepala rumah tangga, AIL (52 tahun) sebagai istri, dan dua anak mereka berinisial JWA (13 tahun laki-laki) serta JL (15 tahun perempuan) telah dikembalikan ke pihak keluarga.
Sementara itu, Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa kasus dugaan bunuh diri sekeluarga di apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, ditarik dari Polsek Metro Penjaringan ke Polres Metro Jakarta Utara. Sehingga semua perkembangan kasus aksi dugaan bunuh diri misterius tersebut bakal disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara.
“Perkara sudah ditarik penanganan ke polres. Izin untuk info terkait perkembangan perkara dari pimpinan di Polres," kata Agus.
Diberitakan Republika.co.id sebelumnya, Polisi menyebut empat orang yang ditemukan tewas tergeletak di depan lobi Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas karena bunuh diri. Keempat korban merupakan satu keluarga. Mereka tewas di tempat kejadian perkara setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.
“Mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, untuk penyebab Bunuh Diri tersebut belum diketahui,” ungkap Gidion
Adapun kronoligis penemuan keempat jasad korban berawal pada saat seorang saksi tengah berjaga didepan lobi apartemen. Pada itu saksi mendengar suara benturan yang keras.
Kemudian saksi menoleh ternyata terdapat empat jasad sudah tergeletak dipelataran parkir dalam kondisi mengenaskan. Selanjutnya saksi yang merupakan anggota sekuriti melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan.
“(Polisi) mengecek ke TKP ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang, dan menghubungi Team Inafis Polres Metro Jakarta Utara,” terang Gidion.
Kemudian sekitar pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di TKP. Setalah dilakukan Identifikasi pada jasad korban, ditemukan beberapa luka di antaranya, luka kepala bagian belakang pecah, pinggang patah, kedua tangan dan kaki patah.
Sekitar pukul 19.05 WIB, empat jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum et refertum. “Saksi diamankan oleh piket Reskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Gidion.