REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Surat Al 'Alaq ayat 15-16 dan Surat Hud ayat 56 memberikan sebuah pelajaran tentang betapa berharganya kepala manusia. Sebab dari kepala inilah, manusia membuat keputusan untuk bertindak, entah itu baik atau jahat.
Allah SWT berfirman:
﴿ كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ * نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ ﴾ [العلق: 15، 16]،
"Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka), yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka." (QS. Al 'Alaq ayat 15-16)
An-Nashiyah pada ayat tersebut memiliki makna yang merujuk pada bagian depan kepala atau tengkuk. Sejumlah penelitian dan percobaan telah mengambil gambar semua bagian otak. Dari situ para ilmuwan menemukan bahwa ketika seseorang berbohong, terjadi banyak aktivitas yang terlihat dalam gambar-gambar resonansi magnetik di area tertentu dalam otak.
Area otak yang dimaksud terletak pada bagian depan kepala. Tidak hanya saat berbohong, ketika seseorang jujur pun, bagian otak tersebut juga aktif. Para ilmuwan berkesimpulan, area otak yang terletak di bagian depan kepala (An-Nashiyah) bertanggung jawab atas kejujuran dan kebohongan.
Penelitian baru terkait hal tersebut juga telah dilakukan dengan menggunakan teknik pencitraan resonansi magnetik. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika seseorang berbohong, otaknya bekerja lebih keras dan membutuhkan energi yang lebih besar. Ketika seseorang berkata jujur, justru memasok energi pada otak. Sedangkan jika berbohong maka yang terjadi sebaliknya.
Para ilmuwan juga telah berhasil mengungkap kebohongan para penjahat yang berusaha menipu alat deteksi kebohongan, dengan menggunakan teknik pemindaian otak. Ilmuwan memantau aliran darah dan kecepatan aliran darah tersebut. Dari penelitian ini diketahui, bahwa manusia tidak bisa mengendalikan area depan otaknya.
Hal itu karena ketika seseorang berbohong, otak bagian depan menjadi lebih aktif. Otak bagian depan ini merupakan bagian otak terpenting yang berfungsi menuntun atau memberi arahan kepada manusia dan hewan. Otak bagian depan tersebut juga menjadi tempat menghasilkan keputusan penting dan merencanakan kebaikan maupun kejahatan.
Selain Surat Al 'Alaq ayat 15-16 di atas, ingat pula firman Allah SWT berikut ini:
اِنِّيْ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ رَبِّيْ وَرَبِّكُمْ ۗمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ اِلَّا هُوَ اٰخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَا ۗاِنَّ رَبِّيْ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
"Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil)." (QS. Hud ayat 56)
Dengan demikian, An-Nashiyah adalah pusat kontrol. Dari sini terpetiklah sebuah hikmah, soal mengapa setiap Muslim diperintahkan untuk bersujud dengan An-Nashiyah kepada Allah SWT.