Jumat 22 Mar 2024 16:29 WIB

Pelatih Vietnam Dihujani Kritik oleh Publik Sendiri Usai Timnya Kalah Lawan Indonesia

Vietnam bermaon buruk pada laga tersebut.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh melakukan sundulan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pada pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 1-0. Gol timnas Indonesia lahir dari kaki Egy Maulana Vikri di menit ke-52.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh melakukan sundulan saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pada pertandingan itu Indonesia menang dengan skor 1-0. Gol timnas Indonesia lahir dari kaki Egy Maulana Vikri di menit ke-52.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar sepak bola Vietnam Doan Minh Xuong menilai permainan timnas Indonesia tidak istimewa saat mengalahkan Vietnam 1-0 pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Namun ia juga mengakui Vietnam kurang perhitungan dan kurang kompak.

"Setelah menonton pertandingan, saya sangat marah, mematikan ponsel saya dan pergi tidur karena saya tidak ingin melihat informasi lebih lanjut tentang tim. Saya kecewa karena Indonesia tidak punya sesuatu yang menarik, tapi Vietnam tidak bisa mendapatkan satu pun tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan," kata Minh Xuong dikutip dari VN Express, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Gol Indonesia tercipta dari lemparan ke dalam oleh Pratama Arhan yang mengakibatkan kemelut di depan gawang Vietnam sehingga Egy Maulana Vikri berhasil memanfaatkannya dengan sontekan ke gawang. Ia menilai gol seperti itu seharusnya bisa ditangani oleh skuad asuhan Philippe Troussier.

"Satu-satunya gol yang hilang datang dari bola tinggi, seharusnya dibatasi, harus dilatih ratusan ribu kali, bagaimana mengatur orang, bagaimana menangkalnya. Namun tampaknya tim tidak memiliki rencana untuk menangani detail ini," kata dia.

Minh Xuong pun melancarkan kritikan kepada Philippe Troussier yang menurutnya tidak punya strategi untuk menghadapi Indonesia. "Saya merasa kasihan dan bersimpati dengan pemain. Mereka mencoba yang terbaik, tetapi cara pelatih kepala mengatur orang terlalu salah. Dia tidak memiliki rencana khusus untuk pertandingan tersebut, sehingga tim kalah telak," ujarnya.

Dia sama sekali tidak menyalahkan pemain atas kekalahan tersebut. Menurutnya, tim pelatih yang gagal mengambil pelajaran dari kekalahan sebelumnya di Piala Asia 2023 dan SEA Gamesm

"Pelatih Troussier dan asistennya tidak mengambil pelajaran apa pun dari gol yang hilang di SEA Games. Bahkan dalam gol yang hilang akibat lemparan ke dalam oleh pemain Arhan Pramata, kami berdua memiliki kehadiran Vo Minh Trong dan Phan Tuan Tai. Saya tidak menyalahkan pemain, mereka hanya korban. Yang error disini adalah cara perhitungan pelatih," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement