REPUBLIKA.CO.ID,AMMAN -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan konsensus mendesak Israel untuk menggelar gencatan senjata di Gaza dan tidak menyerang Rafah semakin menguat. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers saat berkunjung ke Yordania.
"Kami melihat semakin kuatnya konsensus di masyarakat internasional untuk memberitahu Israel gencatan senjata diperlukan," kata Guterres seperti dikutip dari Middle East Monitor, Ahad (24/3/2024).
"Dan saya juga melihat semakin tumbuh konsensus, saya mendengar di AS (Amerika Serikat), saya mendengar dari Uni Eropa, belum lagi tentu saja dunia Muslim, untuk memberi tahu dengan jelas kepada Israel invasi darat apapun ke Rafah dapat menimbulkan bencana kemanusiaan,” tambahnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Tel Aviv akan melancarkan serangan darat ke kota paling selatan Gaza, Rafah. Di mana lebih dari 1,1 juta pengungsi dari daerah lain di Jalur Gaza kini tinggal.
Sebelumnya Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer mengatakan pasukan Israel akan menginvasi Rafah dan mengalahkan Hamas "bahkan bila seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, menentang Israel."
"Kami akan masuk dan menyelesaikan pekerjaan ini, dan siapa pun yang tidak memahami hal itu tidak memahami saraf eksistensial orang-orang Yahudi tersentuh (peristiwa 7 Oktober)," kata Dermer seperti dikutip Bloomberg News.
Dermer yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan berangkat ke Washington pada awal pekan depan. Ia diperkirakan akan membahas kekhawatiran pemerintahan Presiden AS Joe Biden invasi yang digelar saat kelaparan dan penyakit menyebar di Gaza dapat menyebabkan lebih banyak korban sipil.