Selasa 26 Mar 2024 11:53 WIB

Longsor dan Banjir Landa Jabar, Pj Gubernur Bey Belum Tetapkan Status Darurat Bencana

Untuk relokasi bagi warga Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat harus ada kajian

Kondisi pascalongsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3/2024). Sebanyak 9 orang warga diduga tertimbun dan belum ditemukan dalam peristiwa longsor yang terjadi  Ahad (24/3/2024) malam. Proses pencarian korban masih dilakukan oleh petugas gabungan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kondisi pascalongsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3/2024). Sebanyak 9 orang warga diduga tertimbun dan belum ditemukan dalam peristiwa longsor yang terjadi Ahad (24/3/2024) malam. Proses pencarian korban masih dilakukan oleh petugas gabungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-----Bencana alam banjir dan longsor melanda dua wilayah Jawa Barat (Jabar). Yakni, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bogor. Longsor di Bandung Barat, membuat 10 orang yang tertimbun masih dalam pencarian. Rumah warga dan tempat ibadah pun rusak. 

Banjir dan longsor wilayah Kabupaten Bandung Barat terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Cipongkor, Ahad, 24 Maret 2024 malam. Bencana ini, membuat ratusan warga dievakuasi. 

Baca Juga

Sedangkan untuk peristiwa banjir dan longsor di Kabupaten Bogor terjadi di Babakan Rawa Haur, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang dan Kampung Jambu Lebak, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, pada Ahad 24 Maret malam. Peristiwa ini membuat satu orang hilang, dan menyebabkan dua orang luka berat dan tiga orang luka ringan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pencarian korban hilang akibat longsor terutama di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, status tanggap kebencanaan pun saat ini masih belum darurat. Artinya penanganan kebencanaan penuh masih dilakukan secara mandiri oleh kabupaten dan kota yang terdampak. 

"Untuk Jabar belum (tanggap darurat), pencarian (korban) terus dilakukan kami minta kepada BPBD untuk menyelamatkan korban," ujar Bey, Senin petang (25/3/2024).

Menurut Bey, potensi cuaca ekstrem telah dikeluarkan oleh BMKG sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir Maret 2024. Sehingga, Bey mengajak masyarakat bisa lebih berhati-hati. 

"Memang kami sampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam situasi seperti ini. Karena berulang kali sudah dikatakan BMKG bahwa hujan ekstrim ini masih akan terus berlangsung sampai Maret," katanya. 

Kemudian, kata dia, untuk dorongan relokasi bagi warga Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang terdampak longsor dan banjir, Bey menilai Pemprov Jabar perlu melakukan kajian lebih mendalam. 

"Ini kan sudah ada peta dari PVMBG ada daerah merah, ada daerah hijau dan sebagainya. Tapi, relokasi itu kan  memerlukan biaya yang tidak sedikit. Nah ini kita pelajari lagi, bagaimana ke depannya. Nanti kita lihat lagi seperti apa," paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement