Selasa 26 Mar 2024 12:19 WIB

Misi Private Moon Besutan Intuitive Machines Resmi Berakhir

Odie beroperasi di permukaan bulan selama tujuh hari bumi.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Friska Yolandha
Gambar yang disediakan oleh Intuitive Machines ini menunjukkan pendarat bulan Odysseus dengan latar belakang Bumi pada 16 Februari 2024. Gambar tersebut diambil tak lama setelah pemisahan dari tahap kedua SpaceX dalam perjalanan pertama Intuitive Machines ke bulan.
Foto: Intuitive Machines via AP
Gambar yang disediakan oleh Intuitive Machines ini menunjukkan pendarat bulan Odysseus dengan latar belakang Bumi pada 16 Februari 2024. Gambar tersebut diambil tak lama setelah pemisahan dari tahap kedua SpaceX dalam perjalanan pertama Intuitive Machines ke bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Private Moon besutan Intuitive Machines ke bulan telah resmi berakhir. Pada 22 Februari 2024, misi dengan pesawat ruang angkasa Odysseus atau yang dikenal dengan julukan Odie itu sukses melakukan pendaratan di dekat kutub selatan bulan.

Dikutip dari laman Space pada Selasa (26/3/2024), Odie menjadi kendaraan komersial pertama yang berhasil melakukan pendaratan di bulan. Memanfaatkan tenaga surya, Odie beroperasi di permukaan bulan selama tujuh hari bumi, lalu tidak bersuara setelah matahari terbenam di lokasi pendaratannya.  

Baca Juga

Itu merupakan durasi misi pendarat di permukaan yang diharapkan. Semula, Intuitive Machines berharap Odie akan terbangun ketika sinar matahari menyinari susunan suryanya sekali lagi. Pasalnya, pendarat Bulan SLIM Jepang juga "bangkit dari tidur" akhir bulan lalu.

Namun, pada akhir pekan lalu, tim Intuitive Machines mengetahui bahwa mata Odie 'tertutup untuk selamanya'. Perusahaan yang bermarkas di Houston, Amerika Serikat, itu mulai mendengarkan sinyal bangun Odie pada 20 Maret 2024.

Lantas, tim memproyeksikan sinar matahari yang cukup untuk mengisi sistem tenaga pendarat dan menyalakan radionya. Pada 23 Maret pukul 10.30 Waktu Standar Tengah, pengendali penerbangan memutuskan bahwa proyeksi mereka benar, namun sistem tenaga Odie tidak sanggup menyelesaikan panggilan.

"Hal ini menegaskan bahwa Odie telah memudar secara permanen setelah mengukuhkan warisannya ke dalam sejarah sebagai pendarat Bulan komersial pertama yang mendarat di Bulan," kata Intuitive Machines lewat postingan di media sosial X.

Kondisi tersebut pun sudah masuk dalam  prediksi awal perusahaan sebelum peluncuran, bahwa perangkat elektronik Odie tidak akan bertahan dalam cuaca dingin ekstrem di malam hari yang panjang di bulan. Siklus siang-malam di Bulan berlangsung hampir satu bulan, yang artinya waktu malam di bulan berlangsung sekitar dua pekan.

Odysseus diluncurkan pada 15 Februari 2024 dengan peluncur roket SpaceX Falcon 9, membawa 12 muatan menuju bulan. Enam di antara muatan itu adalah eksperimen Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam program Commercial Lunar Payload Services (CLPS). Sementara, enam lainnya merupakan muatan pribadi dan komersial milik berbagai pihak.

Berukuran setinggi 4,3 meter, Odie mencapai orbit Bulan pada 21 Februari 2024 dan mendarat sehari kemudian di dekat Malapert A, sebuah kawah sekitar 300 kilometer) dari kutub selatan Bulan. Pendaratan itu sedikit lebih cepat dari yang seharusnya, karena adanya masalah pada pengukur jarak laser.

Prosesi pendaratan juga mematahkan satu atau lebih dari enam kaki pendaratan Odie saat mendarat, membuat pesawat luar angkasa itu terbalik. Namun, Odie masih bisa berfungsi dalam keadaan terlentang. NASA mendapatkan kembali data dari kelima muatan aktifnya, sedangkan muatan keenam NASA adalah rangkaian reflektor laser pasif yang dirancang untuk membantu navigasi pesawat ruang angkasa bulan lainnya.

NASA dan Intuitive Machines melihat pendaratan Odie sebagai yang pertama dari banyak pendaratan yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa pribadi di tahun-tahun mendatang. Kontrak CLPS Intuitive Machines merancang tiga pendaratan di Bulan, dan perusahaan berharap dapat meluncurkan misi keduanya pada akhir 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement