Kamis 28 Mar 2024 19:03 WIB

Jokowi Ingin Tambah Kepemilikan Saham RI di Freeport, Ini Proyeksi Pendapatan Negara

Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 9 persen saham PT Freeport Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kiri).
Foto: Dok Muchlis Jr - Biro Pers Sekre
Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jika nanti pemerintah berhasil menguasai 61 persen saham PT Freeport Indonesia, maka 80 persen pendapatan dari Freeport akan masuk ke negara. Dengan kepemilikan 51 persen saham PT Freeport saat ini, Jokowi menyebut sebanyak 70 persen pendapatan Freeport telah masuk ke negara. Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 9 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Sekarang sudah mayoritas 51 persen artinya Freeport bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia milik negara kita. Jangan ada bayangan itu Amerika, sudah Indonesia. Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen. Dan pendapatan Freeport sekarang ini 70 persen masuk ke negara. Begitu kita naik 61 persen nantinya 80 persen akan masuk ke negara," kata Jokowi di Kongres HIKMAHBUDHI XII tahun 2024 di Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga

Meski demikian, Jokowi mengaku tantangan yang dihadapi untuk mengambil alih mayoritas saham PT Freeport sangat tidak mudah. Selain itu, juga dibutuhkan nyali dan keberanian.

Namun, ia heran karena masyarakat Indonesia justru tak memberikan dukungannya. Sebagian pihak justru malah mencaci maki usaha pemerintah ini.

Jokowi pun mengaku akan terus melanjutkan upayanya untuk mengambil alih saham PT Freeport Indonesia meski mendapatkan berbagai hinaan dan cacian.

"Kadang saya, kadang-kadang ini kok di dalam negeri kita ambil seperti ini tidak ada yang dukung diem-diem saja, malah sebagian mem-bully. Tapi saya sudah terbiasa dihina difitnah dicaci maki diejek, saya terus saja. Kalau saya yakini bener saya akan terus," ujarnya.

Jokowi menargetkan proses negosiasi kepemilikan saham PT Freeport Indonesia paling lambat selesai pada Juni 2024 mendatang. Namun demikian, pemerintah akan merampungkan penyusunan regulasi terlebih dahulu.

"Ini regulasinya rampung dulu, baru negosiasinya bisa segera difinalkan. Tapi saya melihat, tadi saya targetkan gak sampai Junilah. Secepatnya. Kalau bisa secepatnya paling lambat Juni," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, kepemilikan saham PT Freeport Indonesia oleh pemerintah sebesar 61 persen saat ini masih dalam proses negosiasi. Selain itu, pemerintah juga masih menyiapkan regulasinya.

Kendati demikian, Jokowi yakin pemerintah bisa mendapatkan 61 persen saham PT Freeport Indonesia. "Masih dalam proses negosiasi dan juga persiapan regulasinya. Tapi saya yakin angka itu bisa kita dapatkan," kata Jokowi.

Jokowi mengaku negosiasi saham PT Freeport Indonesia berlangsung alot sehingga membutuhkan waktu yang lama. "Ya namanya negosiasi kan udah lama ini. Alot, alot banget," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement