Jumat 29 Mar 2024 11:11 WIB

Sistem Keamanan Baru Microsoft Hadirkan Fitur Deteksi Halusinasi di Azure AI

Fitur baru dapat memblokir permintaan berbahaya secara real time untuk pelanggan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Microsoft Azure. Ilustrasi
Foto: Dok: Microsoft
Microsoft Azure. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft telah merancang beberapa fitur keselamatan baru yang akan mudah digunakan bagi pelanggan Azure. Microsoft mengatakan alat yang didukung LLM ini dapat mendeteksi potensi kerentanan, memantau halusinasi 'yang masuk akal namun tidak didukung'.

Selain itu memblokir permintaan berbahaya secara real-time untuk pelanggan Azure AI yang bekerja dengan model apa pun yang dihosting di platform. Sarah Bird, chief product officer untuk AI mengatakan tidak semua pelanggan memiliki keahlian mendalam untuk mengetahui serangan injeksi cepat atau konten kebencian.

Baca Juga

"Sehingga sistem evaluasi menghasilkan petunjuk yang diperlukan untuk mensimulasikan jenis serangan ini. Pelanggan kemudian bisa mendapatkan skor dan melihat hasilnya,” kata dia, dilansir dari The Verge, Jumat (29/3/2024).

Hal ini dapat membantu menghindari kontroversi AI generatif yang disebabkan oleh tanggapan yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan. Itu seperti tanggapan generator gambar Microsoft's Designer, Google Gemini dan Bing.

Fitur Prompt Shields, memblokir perintah berbahaya dari dokumen eksternal. Fitur Groundedness Detection, menemukan dan memblokir halusinasi. Fitur Safety Evaluations berfungsi menilai kerentanan model, kini tersedia dalam pratinjau di Azure AI. 

Dua fitur lain untuk mengarahkan model menuju output yang aman dan petunjuk pelacakan menandai pengguna yang berpotensi bermasalah. Microsoft telah beralih ke AI untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan perangkat lunaknya.

Hal ini terutama karena semakin banyak pelanggan yang tertarik menggunakan Azure untuk mengakses model AI. Perusahaan juga telah berupaya untuk memperluas jumlah model AI canggih yang disediakannya. Alat terbaru adalah menandatangani kesepakatan eksklusif dengan perusahaan AI Perancis, Mistral. Tujuannya yaitu menawarkan model Mistral Besar di Azure.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement