Jumat 29 Mar 2024 18:02 WIB

Menag: Jamaah Lansia Perlu Perlakuan Khusus

Misalnya, transportasi khusus jamaah lansia harus dibedakan dengan transportasi lain.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji lansia dan berkebutuhan khusus dalam proses pengantaran ke hotel masing-masing setelah safari wukuf beberapa hari lalu, Sabtu (1/7/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji lansia dan berkebutuhan khusus dalam proses pengantaran ke hotel masing-masing setelah safari wukuf beberapa hari lalu, Sabtu (1/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengatakan, jamaah lanjut usia (Lansia) yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini masih sangat banyak, yakni sekitar 40-50 ribu. Karena itu, menurut dia, jamaah haji lansia memerlukan perlakuan khusus dari para petugas haji.

"Jamaah lansia tahun ini 40-50 ribu, masih sangat banyak. Jadi memerlukan perlakuan khusus, baik mulai dari masuk asrama, ke tanah Suci, sampai ke tanah air," ujar Gus Yaqut ini saat mentup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2024) malam.

Baca Juga

Menurut dia, harus ada perlakuan khusus untuk jamaah lansia dan disabilitas. Menurut dia, cara memberikan layanan terhadap mereka ini tidak hanya dengan cara menggendong saja, tapi harus menyeluruh.

"Jangan sampai memberikan layanan jamaah lansia hanya menggendong jamaah. Itu pekerjaan mulia, tapi itu tidak boleh diartikan sebagai satu-satunya cara memberikan layanan kepada jamaah lansia," ucap Gus Yaqut.

Banyak faktor lain yang bisa diberikan petugas haji kepada jamaah lansia. Misalnya, transportasi khusus jamaah lansia harus dibedakan dengan transportasi lainnya. Makanan jamaah lansia juga harus dibedakan.

"Di tanah suci, jamaah yang muda-muda di kasih rendang masih bisa. Tapi jamaah lansia bisa-bisa gak masuk-masuk itu," kata Gus Yaqut.

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief mengucapkan selamat kepada peserta Bimtek Terintegrasi PPIH Arab Saudi yang telah konsisten mengikuti kegiatan di bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 19-28 Maret 2024.

"InsyaAllah acara yang dilakukan sejak 19 Maret ini merupakan suatu proses pembinaan dan pembimbingan calon petugas haji untuk melayani jamaah haji yang jumlahnha 241 ribu," jelas Hilman.

Selama mengikuti bimtek ini, seribuan peserta sudah memdapatkan berbagai materi dari fasilitator, termasuk cara melayani jamaah lansia dan disabilitas. Setidaknya ada 77 Fasilitator yang mendapingi para peserta.

"Harapan kmi tentunya kita akan memperoleh petugas haji yang profesional," kata Hilman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement