Jumat 29 Mar 2024 21:36 WIB

Airlangga tak Keberatan Prabowo Rangkul Partai Rival dan Bertemu Megawati

Partai Golkar tidak keberatan Prabowo Subianto mengajak rival gabung di pemerintahan.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berbicang bersama Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berbicang bersama Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku terbuka atau tak keberatan atas rencana capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto mengajak partai rival masuk koalisi ppemerintahan Prabowo-Gibran. Dia juga tak keberatan soal wacana Prabowo bertemu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Partai Golkar adalah partai terbuka," kata Airlangga usai acara buka puasa keluarga besar Partai Golkar bersama Prabowo-Gibran di markas partai berlogo pohon beringin itu, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/3/2024).

Baca: SBY dan Prabowo, Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden

Airlangga menjelaskan, pihaknya tak keberatan karena menyadari bahwa Prabowo sudah berulang kali menyatakan akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia. Komitmen tersebut dianggap berkaitan dengan upaya Prabowo merangkul kubu lawan.

"Pak Prabowo hubungannya baik dengan seluruh partai dan ke depan seperti disampaikan dalam kampanye bahwa beliau akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilih atau yang tidak memilihnya," kata Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu.

Baca: China, Negara Pertama yang Dikunjungi Presiden Terpilih Prabowo

Lebih lanjut, Airlangga menyebut bahwa 10 tahun ke depan adalah masa kritikal karena Indonesia mendapatkan bonus demografi. Bonus tersebut harus dikelola dengan baik untuk melaksanakan program-program pemerintah, sehingga membuat ekonomi tumbuh di atas enam persen.

"Periode kritis ini tentu terbuka terhadap siapa pun yang ingin memajukan Indonesia bersama," kata menko perekonomian tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo berupaya memperbesar koalisi partai politik pendukung pemerintahan periode 2024-2029. Upaya tersebut sudah dilakukan dengan cara membangun komunikasi dengan partai yang bukan pendukung Prabowo-Gibran.

Baca: Pemilih Bodoh: Di Antara Coblos Prabowo dan Dukung Rusia, Benarkah?

Muzani menyebut, komunikasi dengan partai politik yang bukan pendukung Prabowo-Gibran sejauh ini hasilnya positif. Perkataan Muzani itu terbukti ketika ketua umumnya, Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Jumat (22/3/2024).

Di tengah upaya Prabowo dan Gerindra merangkul partai rival, berembus isu bahwa Prabowo hendak bertemu Megawati. Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak menutup kemungkinan pertemuan itu bisa terjadi. "Insya Allah," ujar anak Megawati kemarin, Kamis (28/3/2024).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement