REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan madrasah di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), pandai berhitung lewat Program Gampang, Asik dan Menyenangkan (Gasing).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bitung Yahya Pasiak, mengatakan untuk mencapai target tersebut sehingga Kemenag lakukan kegiatan Sosialisasi Penerapan Metode Gasing pada Pembelajaran Matematika Bagi Guru Madrasah, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Islam Kamran Besse bersama Pengawas Madrasah dan Kepala Madrasah.
Sosialisasi ini dilakukan di dua tempat, sesi pertama bertempat di MTsN 1 Bitung dihadiri oleh 47 peserta dan sesi kedua di MIN 2 Bitung sejumlah 51 peserta.
Yahya mengatakan bahwa sangat penting bagi guru-guru untuk membuat suasana yang ada di dalam kelas bisa menjadi menyenangkan, sehingga dapat menggugah minat siswa dalam belajar matematika.
Subkor GTK Kanwil Kemenag Sulut Ramlah Abbas menjelaskan bahwa Gasing ini adalah proses langkah demi langkah, yang disusun sedemikian rupa sehingga penguasaan materi dibangun dari pemahaman materi sebelumnya.
Pentingnya proses langkah demi langkah dalam metode Gasing tercermin sewaktu anak-anak belajar suatu topik, ada titik kritis yang harus mereka lewati.
Setelah mencapai titik kritis ini mereka tidak akan sulit lagi mengerjakan soal dalam topik tersebut.
"Dalam pembelajaran metode Gasing ini anak-anak diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga, sehingga benar-benar terasa dan terbayang konsep yang ingin disampaikan," katanya.
Jadi yang abstrak selalu diawali dengan sesuatu yang konkrit, sehingga anak-anak dapat jauh lebih mudah mengerti dan mengaplikasikan konsep yang diajarkan.
Salah satu ciri khas lain dari metode Gasing adalah anak-anak dapat melakukan perhitungan di luar kepala (mencongak) dengan cepat.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan pembelajaran metode Gasing dapat segera diimplementasikan untuk kemajuan pendidikan madrasah kedepannya.