Ahad 31 Mar 2024 12:26 WIB

Pesawat Ruang Angkasa ESA Memotret Pemandangan Indah Gunung Berapi Mars 

Ini adalah gunung berapi perisai, yang cenderung tidak mudah meledak.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Gita Amanda
Mars Express Orbiter menangkap gambar Planet Mars yang sangat detail. (iustrasi)
Mars Express Orbiter menangkap gambar Planet Mars yang sangat detail. (iustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mars Express Orbiter menangkap gambar Planet Mars yang sangat detail. Pesawat ruang angkasa Badan Antariksa Eropa (ESA) ini telah terbang mengelilingi Mars selama lebih dari dua dekade dan baru-baru ini melampaui 25 ribu orbit. 

Tangkapan gambar tersebut memperlihatkan pemandangan menakjubkan. “Pemandangan menakjubkan menunjukkan gunung berapi, lembah, kawah, awan, dan bahkan kunjungan terbang dari bulan terbesar Mars, Phobos,” tulis ESA, dilansir Mashable SE Asia, Ahad (31/3/2024). 

Baca Juga

Berikut beberapa pemandangan luar angkasa di Mars. Pertama, Olympus Mons. Tonjolan terbesar di dekat kiri atas adalah Olympus Mons, gunung berapi terbesar di tata surya kita. Ukurannya hampir sama dengan Arizona, dan tingginya mencapai 25 km. 

Kedua, trio vulkanik. Di bawah Olympus Mons terdapat barisan tiga gunung berapi kolosal, yakni Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. 

Ini adalah gunung berapi perisai, yang cenderung tidak mudah meledak. Sebaliknya, laya keluar dari ventilasi, perlahan-lahan melapisi selama ribuan tahun dan menciptakan kemiringan yang landai. Pada akhirnya, mereka menghasilkan bentuk lahan yang mirip dengan perisai yang diletakkan di punggungnya. 

Ketiga, kawah-kawah yang tak terhitung jumlahnya. Mars benar-benar diselimuti kawah-kawah. 

Planet Merah ini terletak dekat dengan sabuk asteroid di tata surya kita, sebuah wilayah yang dipenuhi jutaan asteroid. Ketika mereka bertabrakan dengan Mars, kepadatan atmosfer Mars hanya satu persen dari kepadatan Bumi, yang berarti batuan luar angkasa ini kecil kemungkinannya untuk memanas dan hancur. 

Terlebih lagi, Mars tidak sepenuhnya mati secara geologis, gempa bumi sering terjadi si sana,  namun aktivitas geologi dan vulkanisme tidak cukup untuk menyapu, atau menutupi, kawah-kawah baru (seperti di Bumi).

Keempat, awan Mars. Di kedua kutub, di atas dan di bawah gambar, Anda dapat mematai-matai wilayah tutupan awan yang luas. Di Mars, awan terbuat dari es air dan es karbon dioksida. 

Kelima, bulan Phobos. Anda dapat melihat bulan Mars yang gelap dan tidaj berbentuk Phobos di kiri bawah mengorbit di atas Planet Merah. Bentuknya relatif kecil dan tidak terlalu besar, dengan sisi terpanjangnya hanya sepanjang 27 km. 

“Phobos terlalu ringan untuk membuatnya berbentuk bola karena gravitasi,” jelas ESA. Terlebih lagi, ia telah berulang kali dihantam oleh batuan luar angkasa yang kuat. 

“Phobos hampir hancur akibat hantaman raksasa, dan tergores akibat ribuan hantaman meteorit,” kata NASA. 

Saat ini, gurun besar di Mars ini terkena radiasi dan sangat kering. Mars telah kehilangan sebagian besar atmosfernya, menjadikannya dunia gurun yang sangat kering. Mars 1.000 kali lebih kering dibandingkan gurun terkering di Bumi. 

Namun Mars pernah menjadi planet basah, dengan banjir besar dan danau yang luas. Planet yang sekarang menjadi gurun ini mungkin pernah menjadi rumah bagi kehidupan primitif. Kendaraan penjelajah seukuran mobil milik NASA sedang mencari petunjuk tentang organisme-organisme masa lalu, meskipun masih belum ada bukti adanya kehidupan yang pernah berevolusi di permukaan Mars. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement