Ahad 31 Mar 2024 14:19 WIB

Ratusan Anggota Bandung Sketch Walk Ngabuburit Sambil Gambar Sketsa Museum Pos

Para peserta diberi kebebasan mengeksplorasi spot-spot menarik Gedung Museum

Anggota Bandung Sketch Walk (BSW) antusias menggambar sketsa Museum Pos
Foto: Dok Republika
Anggota Bandung Sketch Walk (BSW) antusias menggambar sketsa Museum Pos

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Ratusan anggota Bandung Sketch Walk (BSW) antusias menggambar sketsa Museum Pos Indonesia di Jalan Cilaki, Kota Bandung, akhir pekan ini. Acara yang digelar sambil menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit) tersebut dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Para peserta diberi kebebasan mengeksplorasi spot-spot menarik di sekitar Gedung Museum Pos Indonesia. 

“Peserta yang terlibat pada kegiatan ini ada sekitar 100 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan profesi seperti arsitek, PNS, dokter hewan, karyawan swasta, pelajar, dan lainnya,” ujar Volunteer BSW Ropi Darmansyah kepada wartawan

Baca Juga

Menurutnya, antusiasme peserta mengikuti acara ini tak lepas dari history gedung Museum Pos Indonesia. Apalagi, membuat sketsa gedung bersejarah dengan arsitektur klasik menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. 

“Kami bersyukur bisa merekam dan merasakan sendiri secara langsung sisi-sisi menarik dari bangunan ini. Apalagi gedung Museum Pos Indonesia ini usianya hampir 100 tahun dan termangabubursuk kategori gedung yang dilindungi,” katanya.

Museum Pos Indonesia adalah bangunan cagar budaya yang ada di Kota Bandung. Bangunan ini menyatu dan mirip dengan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Gedung Sate. Gedung Museum Pos Indonesia berusia 93 tahun dan telah ada sejak zaman Hindia Belanda. 

Ropi mengatakan, kegiatan kali ini spesial mengingat bertepatan dengan ulang tahun ke-11 BSW. Dia bersyukur bisa bekerjasama dengan Pos Indonesia menggelar kegiatan ini. Selain menggambar sketsa, juga digelar kegiatan buka bersama, lomba, dan lainnya. 

Sementara itu, Corporate Secretary Pos Indonesia Tata Sugiarta mengatakan, kerja sama antara Pos Indonesia dan BSW adalah upaya Pos Indonesia meningkatkan awareness masyarakat terhadap bangunan bersejarah di Bandung. “Kami ajak mereka mengeksplorasi sisi menarik dari gedung Museum Pos Indonesia. Ini langkah kami mengajak generasi muda untuk mengingat kembali Pos Indonesia,” kata Tata. 

Menurutnya, hasil sketsa yang digambar anggota BSW tidak menutup kemungkinan akan dibukukan atau menjadi gambar prangko, souvenir, kartu Pos, dan lainnya. Pos Indonesia, memiliki 200 gedung di Indonesia yang memiliki nilai sejarah tinggi. 

Kegiatan ini juga, kata dia, langkah konkret Pos Indonesia mendukung kegiatan positif masyarakat yang tergabung di komunitas. Tidak hanya BSW, Pos Indonesia juga telah bekerja sama dengan komunitas lainnya seperti komunitas pecinta perangko, sepeda, UMKM, dan lainnya. 

Pos Indonesia juga gencar menyosialisasikan arah baru bisnis Pos Indonesia menjadi perusahaan logistik. Pos Indonesia juga pada 26 Agustus 2023 bertepatan dengan HUT ke-277 melakukan perubahan logo dari merpati menjadi PosIND. 

Salah seorang peserta, Indra mengaku bersyukur bisa terlibat pada acara ini, dimana Museum Pos Indonesia menjadi objek gambar sketsa. Dia bisa mengeksplorasi setiap sudut ruangan untuk mendapatkan sketsa terbaik. Selama ini, dia hanya bisa melihat gedung ini dari luar. 

“Semoga acara seperti ini bisa terus digelar. Kami jadi tahu sisi estetik gedung hingga bagian dalam dan bisa kami rekam menjadi sebuah sketsa,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement