Senin 01 Apr 2024 00:04 WIB

'Super Gonore' Berpotensi Jadi Epidemi Berikutnya yang Menyebar dari China

Sebagian besar kasus gonore di China kebal terhadap obat antibiotik.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penularan penyakit (Ilustrasi). Dalam beberapa tahun ke belakang, bakteri penyebab gonore sudah menunjukkan tren menjadi kebal terhadap sejumlah obat antibiotik.
Foto: www.freepik.com.
Penularan penyakit (Ilustrasi). Dalam beberapa tahun ke belakang, bakteri penyebab gonore sudah menunjukkan tren menjadi kebal terhadap sejumlah obat antibiotik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah pandemi Covid-19, China berpotensi menjadi pemicu lonjakan kasus penyakit menular baru di dunia, yaitu super gonorrhea atau gonore super. Prediksi ini didasarkan pada temuan bahwa sebagian besar sampel bakteri yang diambil dari pasien gonore di China kebal terhadap obat antibiotik.

Temuan ini didapatkan melalui sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti yang berafiliasi dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di China. Pada 2022, tim peneliti tersebut mengambil sekitar 2.800 sampel bakteri Neisseria gonorrhoeae (N gonorrhoeae) dari pasien-pasien gonore di 13 provinsi di China.

Baca Juga

Berdasarkan laporan terbaru CDC, hasil studi tersebut menunjukkan lebih dari 97 persen sampel bakteri pasien gonore di China kebal terhadap obat antibiotik ciprofloxacin atau lebih dikenal dengan nama merek dagang Cipro. Selain itu, sekitar 78 persen sampel bakteri juga tampak kebal terhadap obat antibiotik lain yang dikenal sebagai penisilin.

Tim peneliti juga menemukan sekitar 17 persen sampel bakteri resisten terhadap obat azithromycin dan cefixime. Sedangkan delapan persen sampel bakteri tampak kebal terhadap obat yang saat ini menjadi standar pengobatan gonore, yaitu ceftriaxone.

Dalam beberapa tahun ke belakang, bakteri penyebab gonore sudah menunjukkan tren menjadi kebal terhadap sejumlah obat antibiotik. Oleh karena itu, saat ini hanya ada sedikit jenis obat antibiotik yang bisa direkomendasikan untuk pengobatan gonore.

Salah satu dari sedikit obat antibiotik yang direkomendasikan untuk pengobatan gonore adalah ceftriaxone. Namun, kini, persentase strain bakteri penyebab gonore yang kebal terhadap ceftriaxone di China telah meningkat dari 2,9 persen menjadi 8,1 persen.

Angka tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan sejumlah negara lain. Sebagai contoh, strain bakteri penyebab gonore yang resisten obat ceftriaxone di Amerika Serikat hanya berkisar di angka 0,2 persen pada 2016-2020.

Sedangkan di Kanada, persentasenya stabil di angka 0,6 persen pada 2017-2021. Lalu, di Inggris, angkanya hanya berkisar 0,21 persen pada 2022.

Potensi Super Gonore

Temuan terbaru ini dinilai mengkhawatirkan karena peningkatan strain bakteri N gonorrhoeae yang resisten terhadap ceftriaxone di China 40 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa epidemi "super gonore" bisa merebak di China.

Super gonore merupakan istilah yang merujuk pada kasus gonore yang disebabkan oleh bakteri resisten obat antibiotik.

"Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif untuk mengatasi N gonorrhoeae resisten antibiotik di China, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka resistensi ini," ungkap tim peneliti, seperti dilansir Mail Online pada Ahad (31/3/2024).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement