Sabtu 06 Apr 2024 15:30 WIB

Pimpinan Aolia Mbah Benu Minta Maaf Nyatakan Telah Telepon Allah SWT Terkait Idul Fitri

Jamaah Masjid Aolia rayakan Idul Fitri Jumat 5 April 2024

Umat muslim jamaah Masjid Aolia melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu.
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Umat muslim jamaah Masjid Aolia melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Imam Masjid Aolia, Gunung Kidul, Yogyakarta, KH Ibnu Hajar Sholeh Pranolo yang akrab disapa dengan Mbah Benu meminta maaf atas pernyataannya yang viral mengaku penentuan Hari Raya Idul Fitri 2024 setelah 'Menelpon Allah'. Jamaah ini melaksanakan sholat Idul Fitri 2024 padaJumat (5/4/2024). 

Pernyataan Mbah Benu tersebut sontak mendapatkan reaksi keras dari banyak pihak. Banyak dari mereka mengecam pernyataan Mbah Benu yang 'Menelpon Allah' dalam menentukan Idul Fitri 2024. 

Baca Juga

Mbah Benu kemudian membuat klarifikasi atas pernyataannya yang viral. Ia juga meminta maaf kepada semua pihak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

"Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah telpon gusti Allah Subhanahu  wa taala. Itu sebenarnya hanya istilah dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah. Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak," ujar Mbah Benu dalam video permintaan maafnya.

Video permintaan maaf tersebut dibenarkan oleh putra kelima Mbah Benu, Daud Mustain B saat dikonfirmasi oleh Republika.co.id Sabtu (6/4/2024). Daud mengatakan saat ini semuanya telah terkondisikan dengan baik.

Mbah Ben juga telah membuat klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait seperti Badan Intelijen Negara, MUI, TNI dan Kepolisian serta pemerintah setempat.

"Saya mewakili keluarga besar mohon maaf sebesar-besarnya. Seharusnya tidak untuk konsumsi publik. Jadinya menimbulkan kegaduhan," kata Mustain.

Mustain berharap klarifikasi ini membuat kegaduhan segera berhenti. Dan masyarakat tetal saling menjaga kerukunan.

Mustain mengaku tidak bisa menjelaskan mengapa Mbah Benu mengeluarkan pernyataan penentuan Idul Fitri karena sudah "Telponan dengan Allah". Namun Mustain dan jamaah menilai itu penentuan hari raya Idul Fitri jamaah ini karena dianggap berasal dari karamahnya.

Ribuan jamaah Masjid Aolia yang tersebar di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah lebih awal pada Jumat (5/4/2024).

Pelaksanaan ibadah sholat Idul Fitri Jamaah Masjid Aolia dilaksanakan di sejumlah titik di Giriharjo. Sejumlah titik yang menggelar sholat Idul Fitri yakni Masjid Aolia dan kediaman Pimpinan Jamaah Masjid Aolia Raden Ibnu Hajar Pranolo di Dusun Panggang III, Giriharjo.

Jamaah mulai memadati tempat dilaksanakannya Sholat Idul Fitri pada pukul 06.00 WIB. Sholat Idul Fitri digelar pukul 07.00 WIB.

Imam Jamaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu mengatakan seluruh Jamaah Masjid Aolia telah melaksanakan Sholat Idul Fitri hari ini. Dirinya mengklaim jumlah pengikutnya tersebar di sejumlah provinsi, mulai  dari Kalimantan, Sulawesi, Papua bahkan luar negeri.

Dia menuturkan penentuan 1 syawal  didasarkan pada keyakinannya, di mana malam 30 Ramadhan bertepatan pada Kamis (4/4/2024).

Mbah Benu menyampaikan bahwa Idul Fitri tahun ini memiliki makna menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan.

"Saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan dengan siapa saja. Jangan mudah menyalahkan dan membenarkan orang," tuturnya.

Sementara itu Kepala Dusun Panggang III, Agung Setiawan mengungkapkan terdapat sekitar 190an KK dari total 244 KK yang tergabung dalam Jemaah Masjid Aolia.

"Hubungan dengan masyarakat sekitar baik, kalau ada kegiatan di desa atau di wilayah sangat mendukung penuh mbah kiai, nggak pernah ada gesekan," katanya.

Agung menuturkan keberadaan kelompok Jamaah Masjid Aolia sudah ada sejak sebelum dia lahir. Namun dirinya tak menjelaskan secara rinci kapan tahunnya.

Tidak hanya tahun ini, tahun lalu Jamaah Masjid Aolia juga melaksanakan Sholat Idul Fitri lebih awal, yakni pada 20 April 2023. Sedangkan tahun lalu pemerintah menentapkan lebaran pada 21-22 April 2023. 

Pemerintah Indonesia sendiri masih akan menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Hari Raya Idul Fitri melalui sidang isbat yang akan digelar Kementerian Agama (Kemenag). Sidang Isbat Awal Syawal tersenut akan digelar Kemenag pada 9 April 2024 mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement