Selasa 09 Apr 2024 07:15 WIB

Hamas: Perundingan Gencatan Senjata Jalan di Tempat

Perundingan ini dihadiri delegasi dari Israel, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Anggota kru dari kementerian kesehatan, keadilan, dan pekerjaan dalam negeri Palestina di antara puing-puing Kompleks Rumah Sakit Medis Al-Shifa di Kota Gaza, (8/4/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMED HAJJAR
Anggota kru dari kementerian kesehatan, keadilan, dan pekerjaan dalam negeri Palestina di antara puing-puing Kompleks Rumah Sakit Medis Al-Shifa di Kota Gaza, (8/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pejabat Hamas mengatakan belum ada kemajuan yang dicapai dalam perundingan gencatan senjata Gaza yang digelar di Kairo. Perundingan ini dihadiri delegasi dari Israel, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).

"Tidak ada perubahan dalam posisi penjajah dan karena itu tidak ada yang baru dalam perundingan di Kairo," kata pejabat Hamas yang tidak bersedia disebutkan namanya, Senin (8/4/2024). "Belum ada kemajuan," tambahnya.

Baca Juga

Sebelumnya, stasiun televisi Mesir Al-Qahera News TV mengutip pejabat Mesir yang mengatakan sudah terdapat kemajuan dalam perundingan itu. Setelah peserta negosiasi menyepakati isu yang dibahas.

Israel dan Hamas mengirim delegasinya ke Mesir setelah Direktur Badan Intelijen AS (CIA) Williams Burns tiba di Kairo. Kehadirannya dalam perundingan ini menunjukkan tekanan AS agar kesepakatan yang membebaskan sandera Israel dan meringankan krisis kemanusiaan di Gaza segera tercapai semakin kuat.  

Sejauh ini Israel dan Hamas gagal menyelesaikan perbedaan mereka untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama enam bulan. Hamas ingin Israel mengakhiri serangan dan menarik semua pasukannya dari kantong pemukiman Palestina. Sementara Israel ingin kesepakatan membebaskan semua sisa sandera yang masih ditawan Hamas tanpa komitmen untuk mengakhiri serangan.

Dikutip dari CNN International, Burns mengusulkan proposal baru untuk menjembatani perbedaan Israel dan Hamas. CNN melaporkan sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut mengatakan proposal AS dirancang di Kairo akhir pekan lalu dan mendorong Israel untuk membebaskan lebih banyak lagi tahanan Palestina dengan imbalan 40 sandera Israel yang diharapkan akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata tiga tahap.

Sebelumnya, dilaporkan para negosiator mendiskusikan pembebasan sekitar 700 tahanan Palestina, termasuk banyak di antaranya yang dijatuhi hukuman seumur hidup. Sementara dikutip dari Aljazirah, pejabat senior Hamas  Ali Baraka mengatakan kelompoknya menolak proposal gencatan senjata terbaru Israel yang diusulkan dalam perundingan di Kairo.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement