Selasa 09 Apr 2024 22:30 WIB

Takbir Keliling Diimbau Tetap Jaga Toleransi

Takbir keliling harus tetap menjaga kerukunan.

Takbir keliling lingkungan yang dilaksanakan warga Dusun Dampu, Desa Kalongan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/4) malam. Dalam kegiatan takbir keliling ini, warga non muslim di dusun ini ikut aktif terlibat dalam rangka merawat nilai- nilai toleransi antar umat beragama.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Takbir keliling lingkungan yang dilaksanakan warga Dusun Dampu, Desa Kalongan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/4) malam. Dalam kegiatan takbir keliling ini, warga non muslim di dusun ini ikut aktif terlibat dalam rangka merawat nilai- nilai toleransi antar umat beragama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau agar pelaksanaan takbir keliling pada malam jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah oleh masyarakat agar tetap menjaga toleransi antarumat beragama.

Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Sidqi di Bantul, Selasa, mengatakan berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama untuk takbir keliling khususnya diserahkan ketentuan kepada masing-masing pemerintah daerah bagaimana pemerintah daerah kemudian mengatur masyarakat dalam pelaksanaan takbir keliling.

Baca Juga

"Kalau kita hanya sekadar imbauan kepada masyarakat, bahwa pelaksanaan takbir keliling untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama," katanya.

Dia mengatakan, upaya dalam menjaga kerukunan antar umat itu agar takbir keliling tidak dilakukan hingga larut malam yang melebihi pukul 23.00 WIB, atau apabila masih mengumandangkan takbir di malam hari dilakukan di dalam masjid.

"Ketika takbiran diharapkan apabila menunjukkan pukul 22.00 atau 23.00 WIB penggunaan speaker atau pengeras suara di luar sudah bisa dipindahkan atau dimatikan dan digantikan dengan speaker yang ada di dalam masjid atau mushalla," katanya.

Pihaknya berharap panitia takbir bisa menyesuaikan waktu kegiatan takbiran, mengingat pada keesokan harinya akan dilaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, sehingga butuh persiapan dan sebagainya.

"Jadi, tidak mengganggu aktivitas warga yang mungkin merasa terganggu terhadap lantunan takbir tersebut, dan juga untuk persiapan shalat Idul Fitri di pagi hari," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budi Rahardjo mengatakan, sudah menggelar rapat koordinasi dengan jajaran kepolisian dan instansi terkait berkaitan dengan kegiatan takbir keliling, yang intinya ada pembatasan sound system yang tidak terlalu keras, dan rute takbir keliling.

"Takbir keliling dibolehkan, hanya untuk besaran volume dibatasi, termasuk zonasi. Artinya sesuai dengan zona masing-masing wilayah, kalau sudah wilayah kecamatan ini tidak keluar, supaya menghindari dari hal hal yang tidak kita inginkan, ketemu kelompok lain, dan kerawanan kerawanan lainnya," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement