Sabtu 13 Apr 2024 18:52 WIB

Biden Larang Mobil Listrik Buatan China Masuk Amerika

Kendaraan listrik buatan china menjadi ancaman bagi industri otomotif di Amerika.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
 Joe Biden
Foto: EPA-EFE/Sipa USA
Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden membuat kebijakan untuk melarang impor mobil listrik buatan China masuk ke pasar Amerika.

Ketua Komite Perbankan Senat, Senator Sherrod Brown mengatakan kendaraan listrik buatan china menjadi ancaman bagi industri otomotif di Amerika. Kebijakan pengenaan bea masuk yang tinggi bagi produsen mobil china diputuskan oleh Amerika.

Baca Juga

Pada bulan Februari, Gedung Putih mengatakan AS sedang membuka penyelidikan apakah mobil Tiongkok menimbulkan risiko keamanan nasional.

“Kami tidak bisa membiarkan Tiongkok membawa kecurangan yang didukung pemerintah ke dalam industri otomotif Amerika,” kata Senator Brown dikutip dari BBC, Sabtu (13/4/2024).

Senator Brown, yang merupakan anggota Partai Demokrat dari negara bagian Ohio, yang merupakan produsen mobil, berupaya untuk memenangkan masa jabatan keempat dalam pemilu November.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden juga telah berkomentar pada Februari silam. Biden menilai, produk mobil listrik China telah membanjiri pasar amerika dan mampu menimbulkan risiko keamanan nasional. 

"Kami tidak akan membiarkna hal itu terjadi. Saya akan mengawasinya," kata Biden.

Tiongkok merupakan produsen mobil terbesar di dunia dan bersaing dengan Jepang untuk menjadi eksportir kendaraan terbesar.

Namun, jumlah mobil Tiongkok di jalan-jalan AS sangat rendah karena AS saat ini mengenakan tarif sebesar 27,5 persen pada kendaraan.

Minggu ini, saat berkunjung ke Tiongkok, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan Beijing bahwa Washington tidak akan membiarkan terulangnya “kejutan Tiongkok” di awal tahun 2000an, ketika impor Tiongkok membanjiri Amerika.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement