REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tadjuddin Noer Effendi, menilai kesadaran terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) semakin meningkat di Indonesia. Hal tersebut seiring dengan semakin banyak perusahaan menerapkan K3 sesuai dengan standar.
"Menurut hemat saya ada kemajuan dalam artian ada kesadaran perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang bisa dikatakan sudah mapan itu, kesadaran untuk menerapkan K3 di perusahaannya sudah ada kemajuan," kata Tadjuddin, dilansir ANTARA.
Akademisi UGM itu, mengatakan, peningkatan sudah mulai terasa jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Terutama perusahaan-perusahaan dalam kategori mapan yang memiliki perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Mereka dengan menyediakan alat perlindungan sesuai standar.
Namun, dia juga menyoroti masih terjadi kecelakaan kerja yang cukup menyita perhatian dalam beberapa waktu terakhir. Terutama dialami para pekerja di sektor yang memiliki tingkat bahaya cukup tinggi, termasuk sektor pertambangan.
Pengawasan oleh pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), perlu semakin ditingkatkan. Pengawasan tersebut untuk menghindari kecelakaan kerja yang memakan korban jiwa. Seperti ledakan smelter yang memakan korban jiwa 20 orang di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada Desember 2023.