Rabu 17 Apr 2024 14:59 WIB

Polda Papua Barat dan Pomal Lantamal Sorong Mediasi Pascabentrok

Baik TNI AL maupun Polri, saya harap agar lebih mampu meredam emosi dan ego.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir di Markas Pelopor Brimob Polda Papua Barat, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Foto: Antara//Yuvensius Lasa Banafanu
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir di Markas Pelopor Brimob Polda Papua Barat, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Polda Papua Barat (PB) dan TNI Angkatan Laut melakukan mediasi pascabentrok personel Brimob dengan sejumlah personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong pada Ahad (14/4/2024) pagi WIT. Langkah itu guna menyelesaikan persoalan dan sekaligus membangun kembali sinergitas Polri dan TNI.

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir menjelaskan, tujuan dari mediasi tidak lain adalah membangun kembali sinergitas antara Polri dan TNI pascabentrok antarpersonel di Pelabuhan Sorong. Dia tidak mau dua institusi itu terus berjarak gara-gara insiden itu.

Baca: Bentrok di Sorong, Dua Eks Ajudan Presiden Jokowi Turun Tangan

"Sinegritas TNI dan Polri adalah hal yang mutlak dan wajib dipelihara," kata Johnny di Mako Brimob, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dikutip Rabu (17/4/2024).

Menurut dia, kekompakan personel TNI dan Polri adalah suatu keharusan. Johnny tidak ingin kekompakan hanya terjalin pada unsur pimpinan, melainkan harus sampai kepada unsur anggota.

Karena kunci keamanan negara Indonesia berada di tangan TNI dan Polri. Oleh sebab itu, Johnny berharap, sinergitas yang telah terbangun sejak lama jangan sampai kandas karena permasalahan yang ada. "Mari bersama-sama menjaga keamanan negara in dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ada," ujarnya.

Baca: Halal Bihalal, KSAL Ajak Prajurit Jalasena Beri Pengabdian Terbaik

Johnny mengatakan, guna mencegah ada dampak yang lebih buruk, seluruh personel diminta untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang beredar, yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Dia juga berpesan, kedua instansi bisa meredam ego masing-masing.

"Baik dari instansi TNI AL maupun Polri, setelah kejadian kesalahpahaman kemarin, saya harap agar lebih mampu meredam emosi dan ego masing-masing. Jangan mudah terprovokasi dengan isu yang beredar, demi keamanan masyarakat dan keutuhan bangsa Indonesia," ucap eks ajudan Presiden Jokowi tersebut.

Pertemuan mediasi yang berlangsung di Markas Pelopor Brimob Polda Papua Barat, Jalan Tanjung Kasuari, Distrik Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, itu dihadiri Komandan Lantamal XIV/Sorong Laksma Deny Prasetyo yang diwakili Danpomal Lantamal XIV Letkol Laut (PM) Bagus Wilujeng Anjasworo.

Baca: Menghadapi Brutalnya OPM Harus dengan Kekuatan Militer

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement