Kamis 18 Apr 2024 06:45 WIB

Lebaran Topat Upaya Satukan Semangat Silaturahmi

Lebaran topat kearifan muslim Indonesia.

Ilustrasi perayaan lebaran topat.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Ilustrasi perayaan lebaran topat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan salah satu hikmah perayaan tradisi Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat 1445 Hijriah/2024 sebagai upaya menyatukan silaturahmi agar semangat suka cita tetap terjaga.

"Tidak hanya silaturahmi antar-umat Muslim, melainkan juga antaragama dan lintas budaya," katanya kepada sejumlah wartawan di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, usai membuka perayaan Lebaran Topat tingkat Kota Mataram di Makam Bintaro Kecamatan Ampenan.

Baca Juga

Kegiatan tersebut dipusatkan pada dua tempat yakni Makam Loang Baloq Sekarbela yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman dan Makam Bintaro Ampenan dibuka oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, ditandai dengan pemotongan Topat Agung Mentaram dan pemukulan beduk.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat lintas agama dan budaya dalam tradisi Lebaran Topat menjadi sebuah investasi berharga karena dengan toleransi yang baik masyarakat Mataram bisa saling mengisi dan melengkapi.

"Hubungan dan silaturahmi yang baik antar-umat beragama dapat menjadi semangat, motivasi, dan kekuatan membangun Kota Mataram menjadi lebih baik," katanya.

Selain itu, lanjutnya, perayaan Lebaran Topat juga sebagai upaya menjaga tradisi leluhur karena dalam perayaannya sarat dengan kegiatan religi, seperti ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, ngurisan (cukur rambut bayi), dan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).

Rangkaian terakhir Lebaran Topat adalah begibung atau makan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum lainnya yang hadir sebagai bentuk mempererat silaturahmi.

"Jadi apa yang sudah ulama dan leluhur warisi, kita tanamkan dan ikuti, termasuk menjaga ikatan silaturahmi dan nilai-nilai syariat agama Islam," katanya.

Di sisi lain Wali Kota Mohan mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan saat merayakan Lebaran Topat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mari kita laksanakan perayaan bulan Syawal dengan tradisi Lebaran Topat dengan penuh tanggung jawab bersama keluarga dan tidak merugikan orang lain," katanya.

Wali kota mengatakan saat merayakan tradisi Lebaran Topat masyarakat hendaknya dapat menjaga keamanan dan menjaga anak-anak ketika berada di objek wisata terutama kawasan pantai.

Orang tua memiliki peran penting untuk melakukan pengawasan dan pengamanan kepada anak-anak mereka yang sedang bermain dan mandi di pantai.

"Meskipun sudah ada petugas, tapi peran orang tua melakukan pengawasan saat berada di objek wisata perayaan Lebaran Topat sangat penting," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement