REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat (Jabar) akan melengkapi sistem pembayaran angkot listrik yang masih dalam uji coba. Saat ini, pemkot masih terus berproses untuk melengkapi sistem tersebut agar bisa menambah jumlah penumpang harian.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Marse Hendra Saputra, saat ini sistem pembayaran angkot listrik baru bisa menggunakan kartu elektronik BRIZZI. Sedangkan kartu pembayaran lainnya masih dalam proses perlengkapan oleh Perumda Trans Pakuan.
“Makanya Perumda lagi on progress untuk E-money, Tapcash, Flazz, dan lain-lain. Makanya Perumda Trans Pakuan kami panggil setiap minggu, kita tanyain,” ujar Marse.
Marse mengatakan, dalam sehari lima unit angkot listrik yang diuji coba mengangkut sebanyak 75 hingga 100 penumpang, dengan rute Cidangiang-Suryakencana.
Sehingga, kata Marse, jika di rata-rata satu unit angkot listrik hanya mengangkut sekitar 20 orang. Sebab, penumpang yang sudah mengetahui bahwa pembayaran angkot listrik dengan sistem non tunai, tidak semuanya memiliki kartu BRIZZI.
“Target minimal 60 sampai 160 penumpang per hari. Kalau TOB (tap on bus) sudah bisa semuanya, kami yakin jumlah penumpang bisa naik,” katanya.
Saat ini, kata dia, angkot listrik melayani penumpang sejak pagi hingga malam hari. “Sampai malam, tetap beroperasi. Mungkin tidak terlihat karena unitnya cuma lima,” katanya.
Pada Kamis (4/4/2024), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan uji coba lima unit angkot listrik jurusan Cidangiang-Suryakencana, yang akan mengaspal tiga bulan ke depan. Ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 kilometer. Sistem pembayaran angkot listrik ini non tunai menggunakan kartu berbayar elektronik.