Senin 22 Apr 2024 18:45 WIB

Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas

Pengelola maupun wisatawan diminta memastikan keselamatan dengan mengikuti aturan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Wisatawan melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Menparekraf menegaskan aspek keselatan harus diutamakan selama berwisata.
Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Wisatawan melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Menparekraf menegaskan aspek keselatan harus diutamakan selama berwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan. Hal itu dinilai penting agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang, terutama di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Jawa Timur.

“Ini aspek keamanan harus kita utamakan, kita prioritaskan,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan yang digelar secara daring, di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Dia juga menyampaikan keprihatinan atas jatuhnya warga negara asing (WNA) asal China saat berwisata ke Kawah Ijen, hingga wisman tersebut ditemukan meninggal dunia, Sabtu (20/4/2024). Sandi lantas akan memberikan imbauan tegas bagi pengelola maupun wisatawan agar memastikan keselamatan dengan mengikuti aturan yang berlaku, serta meminta wisatawan untuk senantiasa menggunakan jasa pemandu wisata untuk menghindari hal tidak diinginkan.

“Akan memberikan imbauan tegas agar kejadian tak terulang karena blok sunrise Kawah Ijen ini merupakan spot yang sangat favorit. Jadi mohon utamakan keselamatan dan untuk wisatawan agar dipandu dan dipastikan mengikuti aturan,” katanya menegaskan. 

Seorang wisatawan mancanegara (wisman) terjatuh ke jurang di Kawah Ijen saat berfoto di bibir jurang. Adapun korban dilaporkan jatuh karena terganggu dengan rok panjang yang dikenakannya.

Sebelumnya, Kemenparekraf juga telah menyerukan aspek cleanliness, health, safety, environment sustainability (CHSE) dan selalu diterapkan dalam menciptakan wisata yang aman dan nyaman. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, meski pandemi Covid-19 telah berakhir, aspek CHSE tetap diterapkan demi keamanan dan kenyamanan wisatawan. Tak hanya pengelola wisata, wisatawan pun juga diminta untuk menerapkan hal yang sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement