Selasa 23 Apr 2024 12:15 WIB

Hujan, Petir, dan Angin Kencang Masih Intai Jatim Sepekan ke Depan

Wilayah Jawa Timur masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Warga mendorong kendaraannya yang mogok saat melewati banjir di kawasan Jalan Raya Jati, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (23/10/2022).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Warga mendorong kendaraannya yang mogok saat melewati banjir di kawasan Jalan Raya Jati, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (23/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas I Juanda mengingatkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi melanda Jatim sepekan ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi kelas I Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, sebagian besar wilayah Jawa Timur masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga

Selain itu, terdapat gangguan gelombang Ekuatorial Rossby dan MJO yang mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur. Taufiq pun mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi di sebagian besar wilayah Jatim.

"Mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan," kata Taufiq, Selasa (23/4/2024).

Berdasarkan data BMKG Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, intensitas sambaran petir di Jatim juga masih tinggi. Dalam sepekan, tepatnya mulai 15 hingga 21 April 2024, telah terjadi sebanyak 17.898 sambaran petir di wilayah Jawa Timut.

Terdiri atas Cloud to Ground positif (CG+) sebanyak 6.676 sambaran, Cloud to Ground Negatif (CG-) 7.985 sambaran, dan jenis Intra/Inter Cloud sebanyak 3.237 sambaran.

Daerah-daerah di Jatim yang perlu meningkatkan kewaspadaan adalah Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, dan Kabupaten Madiun.

Kemudian Kabupaten Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, Jember, Ponorogo, Sumenep, Kota Blitar, dan Pamekasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement