Rabu 24 Apr 2024 09:36 WIB

Invasi Israel ke Palestina Masuk Hari Ke-200

Israel masih terus melakukan kekejaman di Palestina.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Umat Islam berada di pos pemeriksaan untuk masuk Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Jumat (15/3/2024). Israel melakukan berbagai pembatasan untuk umat muslim masuk ke masjid Al-Aqsa di hari Jumat  pertama bulan suci Ramadhan. Jamaah wajib mendapatkan surat izin dan kartu magnet valid untuk bisa masuk ke masjid. Tentara Israel juga memasang penghalang di tiga gerbang menuju masjid Al-Aqsa. Sholat Jumat awal Ramadhan di masjid Al-Aqsa terlihat dihadiri ribuan umat muslim.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Umat Islam berada di pos pemeriksaan untuk masuk Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Jumat (15/3/2024). Israel melakukan berbagai pembatasan untuk umat muslim masuk ke masjid Al-Aqsa di hari Jumat  pertama bulan suci Ramadhan. Jamaah wajib mendapatkan surat izin dan kartu magnet valid untuk bisa masuk ke masjid. Tentara Israel juga memasang penghalang di tiga gerbang menuju masjid Al-Aqsa. Sholat Jumat awal Ramadhan di masjid Al-Aqsa terlihat dihadiri ribuan umat muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Israel-Hamas memasuki hari ke-200 dengan meningkatnya kekhawatiran akan invasi Israel di wilayah selatan Gaza yang padat penduduk di tengah seruan pembebasan sandera. Tentara Israel melakukan penembakan intensif semalaman di lingkungan Gaza di Al Tuffah, Shujaiya dan Zeitun.

Tembakan dan ledakan keras terdengar di barat daya Gaza dan Khan Younis di selatan, sementara serangan udara terjadi di dekat kamp pengungsi Bureij dan tembakan artileri menghantam kamp pengungsi Nuseirat. 

Baca Juga

Militer mengatakan, pihaknya menyerang beberapa posisi Hamas di Gaza selatan pada malam hari, dengan pesawat tempurnya menghantam sekitar 25 sasaran termasuk pos pengamatan dan peluncuran militer.

Perang meletus ketika Hamas dan militan Palestina lainnya menyerbu perbatasan dengan Israel pada tanggal 7 Oktober dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan kematian 1.170 orang. Sekitar 250 orang diculik ke Gaza selama serangan tersebut, 129 di antaranya masih berada di wilayah Palestina. Israel mengatakan 34 di antaranya tewas.

“Selama 200 hari, dunia terdiam untuk keluarga mereka, mereka merindukan tawa, pelukan, gemerincing kunci di pintu yang terbuka. Selama para sandera belum bebas, kami tidak akan menyerah. Hanya ketika mereka berada di rumah barulah perdamaian bisa terwujud,” kata Annalena Baerbock, Menteri Luar Negeri Jerman, di sebuah postingan di “X”, dilansir dari GulfNews, Selasa (23/04/2024).

photo
Hari ke-200 Genosida Israel - (Republika)

Sebagai pembalasan atas serangan Hamas, Israel melancarkan serangan militer yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.183 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. Jumlah korban terbaru yang dikeluarkan kementerian pada hari Selasa termasuk sedikitnya 32 kematian dalam 24 jam terakhir.

Bagi warga Palestina di Gaza, hari Senin (22/04/2024) adalah hari yang mengerikan, dimana badan Pertahanan Sipil di wilayah tersebut mengatakan sekitar 200 mayat ditemukan dalam tiga hari terakhir dari orang-orang yang dibunuh dan dikuburkan oleh pasukan Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement